Siapa yang tidak mengenal sudoku? Permainan asal Jepang yang populer pada awal tahun 2000an ini sering dianggap sebagai permainan mengasah otak. Permainan teka-teki logika dengan menggunakan angka yang disajikan berbentuk kotak 9x9 yang terbagi menjadi 9 sub kotak 3x3. Permainan ini tergolong sederhana, yakni dengan mengisi angka pada sel yang kosong sehingga baris, kolom, dan sub kotak berisi angka 1 sampai 9 tanpa ada pengulangan angka.
Walaupun menggunakan angka, permainan sudoku tidak mengandalkan aritmatika, tetapi lebih mementingkan pemikiran logis untuk menyelesaikannya. Permainan ini tergolong sederhana dan aksesibilitas, sehingga mampu dimainkan oleh siapapun dari berbagai golongan.
Banyak orang berpendapat bahwa bermain sudoku dapat membuat seseorang menjadi lebih pintar.
Apakah benar? Mari kita simak beberapa point berikut!
Sudoku dapat melatih fungsi kognitif
Bermain permainan sudoku dapat merangsang otak merancang suatu solusi untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi. Tidak hanya itu, efek positif lainnya seperti berpikir strategis dan kritis, menganalisis kemungkinan, penalaran logis, kemampuan memutuskan keputusan, dan pengenalan pola. Kemampuan tersebut memiliki keterkaitan dengan kelincahan mental dan pemikiran analitis logis seseorang. Jika memainkan sudoku secara teratur dapat meningkatkan kapasitas memori, konsentrasi, dan perhatian terhadap suatu hal dengan detail.
Bermain sudoku mampu mengurangi kecemasan ringan
Sadar atau tidak, memainkan sudoku dapat melatih fokus untuk menyelesaikan suatu kegiatan. Dalam memecahkan teka-teki dapat berfungsi sebagai bentuk meditasi, mengalihkan pikiran dari pemicu stres, dan dapat menjadi suatu solusi untuk relaksasi. Permainan ini mendorong perhatian yang berkelanjutan, kesabaran, dan keterampilan pemecahan masalah, sehingga dinilai cocok sebagai salah satu cara untuk mengurangi kecemasan ringan.
Memainkan sudoku memiliki sifat ketagihan
Memecahkan teka-teki dalam permainan sudoku ternyata membuat seseorang menjadi merasa ketagihan. Teka-teki sudoku menawarkan tebakan secara terus-menerus dari tantangan yang belum selesai, dan menggoda seseorang untuk mencoba berkali-kali sampai mereka menemukan solusinya. Perasaan puas saat berhasil menyelesaikannya menimbulkan rasa ingin mencoba lagi dan lagi.