"Kalau habis nanti gimana Bu?" tanya Rara cemas. Ia takut tidak bisa mencobanya dan hanya bisa melihat orang lain menikmati rasa enaknya.
"Kita cari yang lain," jawab Ibunya memberi saran.
"Tapi aku maunya yang itu Bu, ngga mau yang lain," balas Rara yang tetap kukuh dengan keinginannya. Baginya, apa yang ia mau, harus ia dapatkan.
"Lihat nanti ya sayang," ucap Ibunya sambil memutar stir mobil.
Setelah 30 menit berkutik di jalanan, akhirnya Rara dan Ibunya sampai di toko yang dimaksud. Namanya juga baru tren, tentu banyak orang yang mengincarnya. Toko itu penuh dengan orang berjejer ke belakang. Rara dan Ibunya saling bertatapan, dengan Rara yang rasa cemas dan ragu, sedangkan Ibunya berusaha memberikan afirmasi positif dengan mengangguk pelan.Â
Belum genap mengantri 5 menit, pihak toko memberikan pengumuman jika makanan yang Rara incar habis dan akan ada lagi besok pagi. Mengetahui itu, Rara kecewa, muka memelas tak berdaya ia tampakan. Ia masih tidak menyangka akan habis secepat ini. Di kepalanya masih berkata, hah?
Ibunya yang tidak tega, langsung mengajaknya untuk mencari di toko lain, "Yaudah kita cari ke toko lain yuk!"Â
Rara hanya mengangguk pelan. Ia masih berharap agar bisa merasakan gigitan pertama makanan itu.Â
Toko kedua yang ia datangi pun mengatakan bahwa makanan yang dicari telah habis.Â
"Maaf dek, makanan yang dipesan telah habis terjual," ucap mbak kasir itu.
Harapan Rara terpatahkan untuk kedua kalinya. Ia nyaris kehabisan harapan..Â