Mohon tunggu...
Hilmy Abdullah faqih
Hilmy Abdullah faqih Mohon Tunggu... Mahasiswa - College Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Vape dan Rokok Menimbulkan Dampak yang Sama?

15 Juli 2022   11:36 Diperbarui: 15 Juli 2022   11:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Rokok sudah menjadi barang legal yang banyak digunakan oleh kalangan dewasa di Indonesia, meskipun rokok biasanya identic dengan kalangan orang dewasa dan remaja yang sudah cukup umur, namun tak banyak juga remaja bahkan anak kecil sekarang yang sudah menggunakan rokok meskipun umur mereka masih sangat belia dan belum pantas menggunakan rokok. Sejak dahulu kala, sudah banyak dilakukan penelitian tentang adanya bahaya rokok terhadap kesehatan manusia terutama apabila digunakan secara terus terusan akan menimbulkan penyakit jangka Panjang. Di Indonesia, diperkirakan ada lebih dari 230.000 orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok setiap tahunnya. Meskipun sudah adanya data dan penelitian yang akurat, banyak dari mereka yang merasa tidak peduli akan Kesehatan mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka. Seakan mereka tidak peduli akan kesehatan mereka dan Sebagian besar mereka menganggap kalau kematian itu sudah takdir dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan rokok yang mereka gunakan. Atau bisa juga dikarenakan mereka tidak tahu kandungan berbahaya apa yang ada di dalam satu batang rokok yang mereka hisap. Mereka hanya berfikir kalau rokok hanya mengandung tembakau dan tidak ada yang aneh dan berbahaya di dalamnya.

Namun tanpa mereka ketahui, bahwa kenyataannya di dalam satu batang rokok terdapat banyak sekali bahan -- bahan berbahaya yang digunakan seperti Acetone untuk penghapus cat, Naphtylamine yaitu zat karsinogenik, Methanol yang digunakan untuk bahan bakar roket dan masih banyak bahan kimia lainnya. Dampak dari bahan -- bahan kimia yang digunakan dalam rokok dapat menimbulkan merusak sel paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker. Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan emfisema. Pihak produsen rokok pun sudah memberikan peringatan di belakang bungkus kemasan beserta gambaran nyata dari dampak yang ditimbulkan apabila kita merokok dan berkepanjangan. Tapi tidak memberikan efek jera sedikitpun kepada para konsumen rokok karena memang Sebagian besar dari mereka cenderung tidak melihat ke bungkus kemasan dan menghiraukan himbuan yang diberikan.

Namun nyatanya, beberapa pihak juga memberikan banyak alternatif yang diberikan untuk mengganti rokok dengan harapan dapat mengurangi penggunaan rokok terutama bagi kaum muda yang masa jangka hidupnya masih jauh dan sangat disayangkan apabila mereka hidup dengan sia -- sia apabila meninggal karena kanker atau penyakit kanker yang disebabkan rokok, seperti contohnya adalah rokok elektik atau biasa kita kenal dengan sebutan vape. Vape berasal dari kata vapor atau vaporing yang memiliki arti uap dan menguapkan. Nama ini diambil dari cara kerja dari vape ini yaitu dengan memanaskan cairan didalamnya. Vape awal mula nya diciptakan untuk memberikan alternatif untuk para perokok dengan keuntungan yang diberikan seperti dapat memberikan rasa di setiap penggunaannya dan juga dapat memberikan sugesti bahwa rokok electric atau vape tidak menimbulkan efek kanker seperti yang ditimbulkan oleh rokok tembakau. Vape atau rokok electronic juga diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok tembakau. Keuntungan lainnya, vape atau rokok elektronik lebih hemat daripada rokok tembakau karena bisa diisi ulang dan dapat digunakan terus menerus. Bentuknya pun beragam, ada yang kecil seperti batang rokok pada umumnya, pod atau kotak dan masih banyak bentuk lainnya. Cara kerja vape atau rokok electric tidak membakar tembakau seperti produk rokok tembakau pada umumnya. Cara kerja vape adalah dengan memanaskan cairan atau biasa disebut liquid ke dalam tanki kemudian dipanaskan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai kemudian di hembuskan seperti rokok pada umumnya. Belakangan, rokok electric atau vape bahkan lebih diminati oleh kaum remaja ketimbang kaum dewasa yang lebih menggunakan rokok tembakau atau komersil karena mereka merasa vape memiliki varian rasa yang beragam dan cenderung bisa dipakai kapan saja tanpa perlu cemas akan abu dan tidak menggunakan korek lagi untuk mengaktifkannya.

Meskipun dalam rokok electric atau vape tidak mengandung tembakau di dalamnya, namun di dalam nya mengandung beragam kandungan lain yang ditemukan. Dan tidak menutup kemungkinan di dalam kandungan isian rokok electris atau vape nyatanya juga bisa memicu penyakit seperti kanker dan penyakit paru -- paru juga. Beberpa bahan -- bahan yang terkandung dalam cairan isi rokok elektrik diantaranya adalah nikotin yang termasuk kedalam zat kimia yang dapat menyebabkan kecanduan, kemudian bahan selanjutnya adalah propilen glikol meskipun zat kimia ini tidak tergolong berbahaya untuk dikonsumsi karena digunakan secara komersil dan memang banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti pada popcorn, es krim, salad, dan lainnya. Namun, uap yang ditimbulkan dari propilen glikol dapat membuat iritasi serta kemerahan pada mata dan juga berbahaya jika terhirup oleh pengidap asma karena dapat membuat penyakit asma semakin sering kambuh. Bahan selanjutnya adalah gliserin, gliserin sendiri berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis. Meskipun aman digunakan, tapi belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan. Dokter pun memperingati apabila terjadi rasa sakit di paru -- paru setelah penggunaan vape yang lama segera periksa ke dokter sebelum terlambat. Bahan terakhir yang ada di dalam rokok electric atau vape adalah perasa dalam bentuk zat berbahaya yaitu diasetil.  Sudah ada penelitian yang menyatakan bahwa jika zat diasetil dihirup, maka bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Berdasarkan data yang sudah dijabarkan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa baik rokok tembakau ataupun rokok electronic / vape sama -- sama memberikan dampak negative bagi tubuh kita dan orang lain disekitar kita. Selain kita yang bisa terkena penyakit paru -- paru dan kanker, orang sekitar yang menghirup asap nya pun tak sama terkena dampak dari yang kita rasakan. Sebagai penulis, saya tidak sepenuhnya kontra atas penggunaan rokok tembakau dan vape yang harus dihentikan sepenuhnya karena memang bagi Sebagian orang ini merupakan kebiasaan yang sangat susah untuk dihilangkan karena baik rokok ataupun vape menimbulkan efek kecanduan yang sama -- sama merugikan. Lebih baik apabila kita dapat menegur atau membimbing orang terdekat di kehidupan kita ynag terutama pengguna rokok atau vape akut untuk perlahan -- lahan mengganti dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan menyehatkan. Karena bagaimanapun juga kita tidak akan tahu sampai kapan kita akan terus sehat dan sampai kapan kita bisa terkena penyakit. Karena alangkah baiknya apabila kita lebih baik mencegah sebelum terjadi daripada mengobati yang sudah terjadi karena sehat itu mahal dan kita harus selalu mengingat kalimat itu. Meskipun sederhana namun dapat memberikan dampak positive apabila kita terapkan kedalam kehidupan sehari -- hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun