Pemikiran islam ekstreme umumnya sering dijumpai bagi mereka yang cenderung jarang melihat kebudayaan yang berbeda dari ajaran yang diperlihatkan setiap hari harinya, dizaman yang berbeda pada hari ini tentunya eksistensi dan kebudayaan beragama lebih sering terlihat apalagi akses dalam informasi berita keseluruhan dunia sekarang gampang didapatkan, pada dasarnya pemikiran atau pandangan yang cenderung negatif kesuatu perbedaan kebudayaan agama, bisa juga dapat menimbulkan konflik kecil di lingkungan kelompok minoritas maupun mayoritas didalam suatu perkumpulan apa bila pemimpin atau anggota mempunyai perbedaan pandangan yang berbeda, pada dasarnya bermoderasi dalam beragama bertujuan agar kita sebagai masyarakat mempunyai pandangan yang tidak condong ke pandangan ekstreme negatif maupun sebaliknya sebagaimana dalam agama islam yang terdapat di surat al kafirun ayat 6 ' dan untukmu agamamu dan untukku agamaku' hal ini dalam pandangan penulis sedikit relevan dengan pemikiran idealis seseorang muslim bahwa mereka juga harus peduli dan menghargai pandangan umat lain dan menolong apabila dibutuhkan akan tetapi pula tidak berlebihan dan tidak lupa akan sunah dan keibadahan dalam agama kita sebagaimana umat yang gemar beribadah.
Karangbrai merupakan desa yang berada di daerah comal, Kecamatan bodeh Kabupaten pemalang, didaerah ini kebudayaan dan keagamaan untuk mayoritas masyarakat setempat beragama islam dan tradisi dan kajian keagamaan sering dijumpai ditengah tengah kehidupan masyarakat, dan banyak pula tokoh agama yang aktif disini, dalam bermoderasi beragama karangbrai ini masih cenderung sedikit yang menerapkan perilalu ini bahkan sebagian masyarakat masih berpandangan ekstreme ke suatu hal yang memuat ajaran yang menyimpang dari keibadahan umat islam, dan berdasarkan skala mayoritas hal ini memang bisa dijumpai karena perbedaan pandangan dan keterkaitan informasi terhadap kebudayaaan agama lain,
Struktur kemasyarakatan pun dimulai dari tokoh agama, kepala desa dan aparat desa setempat yang lain, pada dasarnya penerapaj moderasi di daerah ini sangat penting karena potensi kedaerahan ini buat lebih maju sangat besar, hal ini ditulis karena mungkin saja jika ada suatu investor maupun orang yang memeluk agaman lain pindah ke desa ini untuk membangun suatu kerjasama ekonomi guna meningkatkan ekonomi masyarakat, dan ketika mereka beribadah bisa saling toleransi dan menjaga norma norma sosial antarwarga,
Dalam konteks medis massa apalagi didesa ini mayoritas orang masih sedikit yang melek tentang media mungkin karena mayoritas masyarakat yang menengah kebawah maka kebutuhan dan pola konsumsi media mereka lebih cenderung ke hiburan dan hal menarik lainya, maka peran penting penerapan moderasi beragama dalam konteks media sosial perlu dibahas dan diajarkan guna mempromosikan dan mengajarkan toleransi antar beragama guna mencapai tujuan yang dimana masyarakat mempunyai pemikiran yang bermoderat terhadapa keagamaan dan kebudayaan yang lain sehingga dapat mencegah pemikiran ekstene masyarakat ketika melihat sesuatu yang berbeda di dunianmedia sosial ,
Keadaan dakwah dan kegunaan media sosial didesa karangbrai
Media social merupakan sebuah sosial media yang sekarang sudah banyak digunakan dan adapun kegunaanya pada zaman sekarang itu sering digunakan untuk ajang pembasan tertentu maupun sebagai media portofolio dan sebagai sosial ecommerce dan ajang promosi dari berbagai produk maupun produk umkm, sosial media sekarang sudah menjadi konsumsi umum bagi masyarakat khalayak oleh karena itu disini penulis juga tertarik dengan penanaman media sosial agar digunakan juga sebagai cara proses penyebaran moderasi beragama khususnya dikarangbrai, sebagaimana penjelasan di awal paragraph di desa karangbrai sosial media jarang digunakan sebagai salah satu cara menyebarkan moderasi beragama, dan disinilah kita ataupun sebagai pendakwah yang sadar akan pentingnya menyebarkan moderasi beragama harus berperan khusus dalam menyebarkan cara berpikir moderat, hal ini menanggapi berbagai kasus penyelewengan agama dan untuk menghindari perilaku radikalisme yang timbul di sosial media maupun dilingkunan masing masing individu khusus nya di karangbrai.
Karangbrai ini desa yang terletak di pemalang dan berada di wilayaha strategis untuk pengembangan kelanjutan dari berbagai bisnis maupun industry dikarenakan masih dikelilingi dengan ekonomi mandiri seperti penjualan ikan yang masih melimpah dikarenakan wilayahnya yang berada disamping sungai, sektor pertanian yang masih luas dan bisnis bisnis lainya, Karangbrai ini wilayah yang berpotensi tinggi jika dimanfaatkan dengan baik dan bisa menimbulkan peningkatan umkm dan kenaikan pendapatan warga jika bisa diperdayakan dengan baik, dengan permasalahan ini peran moderasi dan penyampain dalam media sosial juga berarah penting guna mencegah perdebatan dan permasalahan antar komunikasi masyarakat dengan pendatang maupun komunikan dari sektor bisnis.
Moderasi merupakan cara berpikir yang terbuka dan selalu menerima perbedaan yang mungkin akan timbul di permasyarakat dalam moderasi beragama kita diwajibkan untuk menghargai perbedaan kepercayaan . Adapun dari berbagai penjelasan diatas penulis memberikan beberapa pendapat tentang strategi strategi pendekatan dakwah yang sekiranya bisa membantu proses penerapan moderasi beragama didesa karangbrai ini.
Diantaranya
  - Meningkatkan Literasi Digital ,Agar warga Karangbrai dapat memanfaatkan media sosial secara efektif dalam mengadvokasi moderasi beragama, pelatihan dan bimbingan dalam literasi digital sangatlah penting. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, atau organisasi keagamaan dapat melaksanakan program ini untuk memberikan instruksi kepada individu dalam memilih informasi yang akurat dan menghargai keberagaman.
  -Memproduksi konten yang membangkitkan semangat dan positif yang menggambarkan koeksistensi berbagai agama, mempromosikan toleransi, dan mengadvokasi keadilan sosial dapat dicapai oleh berbagai entitas, seperti individu, organisasi masyarakat, dan pemerintah. Konten ini dapat berbentuk artikel, video, gambar, atau podcast yang tersedia dan mudah dipahami oleh warga Karangbrai.