Mohon tunggu...
Hilmi Muzakky
Hilmi Muzakky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pecinta Sepak Bola Pembaca Aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Mempelajari Hadits Berdasarkan Kualitas Perawinya

6 Januari 2022   01:00 Diperbarui: 6 Januari 2022   01:15 4317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi Al-Quran. FOTO/iStockphoto

Al Qur’an dan Hadits merupakan dua sumber pokok yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dalam aspek kehidupan. Layaknya dalam berprilaku, bermuamalah, beribadah dan tentunya masih banyak lagi. Dan hadits sendiri menjadi sumber hukum dalam agama Islam setelah Al Qur’an. Setelah mengetahui kedudukan hadits ini sendiri muncullah pertanyaan, apa itu Hadits? Hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik dalam perkataan, perbuatan maupun ketetapan.

Sebelum memasuki pembagian hadits dari segi kualitas, maka sebelumnya kita harus paham dan mengetahui maksud dari sanad. Dan untuk memahami sanad hadits, penting terlebih dahulu untuk memahami riwayah al hadits. Dan dalam ilmu hadits riwayah terdapat tiga unsur yang harus dipenuhi dalam periwayatannya :

  • Kegiatan menerima hadits dari periwayat hadits
  • Kegiatan menyampaikan hadits itu kepada orang lain
  • Ketika hadits itu disampaikan maka susunan mata rantai periwayatan disebutkan

Dalam kajian ilmu Hadits, peran sanad memiliki hal yang cukup penting dalam mengetahui seberapa jauh nilai kebenaran sebuah hadits. Dan sanad sendiri menjadi titik utama dalam hadits dan praktiknya dan tidak dapat mengesampingkan matan hadits itu sendiri. 

Dan pengertian sanad disini adalah menurut bahasa berarti sandaran atau yang kita bersandar padanya dan dapat dipercayai sedangkan menurut istilah berarti keseluruhan rawy dalam suatu hadits dengan sifat dan bentuk yang ada. Maka dari itu kedudukan dan kejelasan seorang rawy menjadi hal penting dalam menentukan sebuah kualitas hadits, karena kejujuran dan kebaikan bahkan aib dari seorang rawy menentukan akan kualitas hadits. Dengan kata lain sanad adalah periwayatan yang dapat menghubungkan matan hadits kepada Nabi Muhammad SAW.

Dan berdasarkan kualitas sanad terbagilah hadits menjadi tiga :

  • Hadits Shahih
  • Makna dari hadits Shahih adalah “Hadits yang disandarkan kepada Nabi SAW yang sanadnya bersambung, dan diriwayatkan dengan adil dan dhabit hingga akhir sanad, sehingga tidak ada kejanggalan yang nampak”
  • Maka dari itu hadits shahih merupakan hadits yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan sanadnya bersambung, perawinya adil, kuat ingatannya, dan tidak ada cacat atau rusak
  • Hadits Hasan
  • Pada dasarnya pengertian dari istilah hadits hasan dengan hadits shahih tidak jauh berbeda, perbedaannya hanya terletak pada segi dhabit perawi tersebut. Dhabit adalah orang yang kuat dalam hafalannya dengan apa yang telah didengar dan mampu menyampaikan hafalannya kapan saja sesuai yang ia kehendaki. Dan dalam hadits hasan terdapat perbedaan dalam hal dhabit tadi, baik melalui tulisan maupun hafalan.
  • Sedangkan menurut Ibnu Hajar, “Hadits hasan adalah hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang muttasil sanadnya, tidak cacat dan dan tidak ganjil.
  • Hadits Dhaif
  • Hadits dhaif adalah bagian hadits dhaif dan berarti lemah dan lawan kata dari al-qawi yang memiliki arti kuat. Dan kelemahan yang terdapat pada hadits dhaif disebabkan karena sanad dan matannya tidak memenuhi kriteria hadits kuat yang diterima sebagai hujjah.
  • Jadi hadits dhaif adalah hadits yang tidak memenuhi sebagian atas semua persyaratan hadits hasan dan hadits shahih, misalnya sanadnya tidak bersambung, para perawinya tidak adil dan tidak dhabit dan terjadi keganjilan dalam sanad maupun matannya.

Dan menurut Dr. Mahmud al – Tahhan, untuk mempelajari sanad hadits berarti menuntut adanya beberapa syarat yaitu :

  • Mencari biografi perawi
  • Dalam hal seperti ini ahli hadits telah menyusun kitab kitab tentang biografi perawi dalam berbagai macam susunan. Sehingga merupakan keharusan bagi orang yang hendak untuk mengetahui biografi perawi untuk melihat kitab kitab tersebut.
  • Membahas keadilan dan kedlabitan perawi
  • Dengan meneliti keadilan dan kedhabitan perawi dengan mempelajari dan membaca pendapat para ahli jarh dan ta’dil yang terdapat ditengah tengah biografi perawi
  • Membahas kemuttashilan sanad
  • Membahas syadz dan illat hadits
  • Membahas hal ini adalah perbuatan yang sangat sulit dibandingkan membahas keadilan dan kedhabitan perawi karena dapat dikuasai hanya oleh orang yang menguasai dan menghafal banyak sana dan matan hadits. Illat hadits dapat dijelaskan dengan cara menghimpun semua sanad dan memperhatikan perbedaan perawi hadits

Dan kepentingan yang ada dalam mempelajari Hadits dan Kualitasnya adalah :

  • Menjadi penyebab turunnya keberkahan dan rahmat Allah SWT. Dan menjadikan keuntungan bagi kita umat manusia serta kemudahan dalam segala urusan pribadi kita.
  • Membaca kisa beragam pribadi manusia baik sahabat, tabiin dan orang orang terdahulu, tentang kejujuran dan semangat mencari ilmu mereka.
  • Menjadi sumber keteladanan hidup. Dan dapat menilai kualitas seorang perawi baik kelebihan maupun kekurangan seorang perawi tersebut. Dan dapat mengetahui dan membedakan hadits yang bisa dan dapat diamalkan dengan yang tidak.

Referensi

Zein, KH M. Ma'shum. Ilmu Memahami Hadits Nabi; Cara Praktis Menguasai Ulumul Hadits & Mustholah Hadits. Vol. 2. PUSTAKA PESANTREN, 2017.

Paramita, S. PEMBAGIAN HADIS BERDASARKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANAD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun