Untuk PT Belfoods, diperkirakan nominal yang dikeluarkan berkisar antara Rp 2 miliar hingga Rp 3,5 miliar untuk implementasi lengkap, termasuk biaya lisensi, instalasi, pelatihan karyawan, serta pemeliharaan sistem. Nominal ini dapat berubah tergantung pada faktor-faktor seperti penambahan modul baru atau peningkatan kapasitas seiring dengan pertumbuhan bisnis.
Biaya investasi ini tidak hanya mencakup perangkat lunak dan infrastruktur teknologi, tetapi juga pelatihan untuk memastikan karyawan mampu menggunakan sistem ERP dengan efektif. Dalam jangka panjang, investasi ini diharapkan dapat memberikan pengembalian positif bagi perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tantangan Implementasi ERP
Seperti halnya perusahaan lainnya, PT Belfoods juga menghadapi sejumlah tantangan dalam proses implementasi ERP, antara lain:
1.Adaptasi Karyawan: Implementasi ERP memerlukan perubahan signifikan pada cara kerja karyawan, sehingga dibutuhkan pelatihan dan pendampingan secara bertahap.
2.Integrasi dengan Sistem yang Ada: PT Belfoods harus memastikan bahwa sistem ERP dapat diintegrasikan dengan sistem operasional yang sudah ada.
3.Biaya Pemeliharaan: Setelah sistem ERP terpasang, masih dibutuhkan biaya pemeliharaan agar sistem selalu dapat berfungsi dengan optimal.
Secara keseluruhan, implementasi sistem ERP di PT Belfoods adalah langkah strategis yang berpotensi meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri pangan di Indonesia.
disusun oleh, Hilmy Mahdi, Maulana Malik Ibrahim, Muhammad Firdaus
dosen pengampu Ibu Mulyaning Wulan., SE., M. AK
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H