Semiotika menurut sudut pandang saya adalah suatu ilmu yang mempelajari perihal tanda-tanda yang bisa memiliki makna tertentu. Semiotika ini bisa kita temukan disekitar kita, begitu pula dalam konteks film. Tentu saja dalam konteks film unsur semiotika ini bisa dipakai untuk memperkuat pesan yang ingin kita sampaikan melalui karya film. Kali ini saya ingin mengaitkan konteks semiotika ini dalam film yang diproduksi oleh Marvel.
Konteks semiotika yang saya dapatkan dari film-film marvel ini berkaitan terkait skema/strategi pemasaran film mereka agar mendapatkan atensi yang baik dari para penonton, khususnya para fans garis keras marvel yang mengulik setiap detail dari film produksian marvel tersebut.
Sebut saja kemunculan yang pembuat/pencetus marvel yaitu Stanley dalam hampir setiap film Marvel. tentu hal ini membuat asumsi-asumsi liar pada setiap penonton marvel yang mengikutinya sedari awal. Menurut saya pemunculan Stanley ini bukan berarti tanpa sebab. saya berfikir bahwa kemunculannya ini berkaitan dengan strategi pemasaran yang dilancarkan oleh tim marvel itu sendiri.
Begitu pun dengan kemunculan post credit scene dalam film marvel tersebut. menurut saya strategi yang dilancarkan oleh tim marvel tersebut bisa dibilang efektif. mereka menginginkan kita sebagai penonton agar menonton film-film mereka sampai habis, yang biasanya kita sebagai penonton selalu melewatkan bagian credit scene, secara tidak langsung kita harus melihat credit scene tersebut agar menghilangkan rasa penasaran kita terhadap post credit scene yang akan diberikan
tanda-tanda itu sengaja diberikan oleh marvel agar kita sebagai penonton dapat digiring masuk kedalam sistem yang dibuat oleh marvel itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H