Transformasi Identitas Keislaman Â
Media sosial menjadi tempat bagi individu Muslim untuk mengekspresikan identitas keislaman mereka, misalnya melalui unggahan tentang hijab, makanan halal, atau ibadah sehari-hari. Hal ini memperlihatkan bagaimana Islam diinterpretasikan dalam budaya visual era digital. Â
Di sisi lain, ada juga kritik terhadap fenomena ini, seperti tuduhan riya digital atau memperlihatkan ibadah untuk mendapatkan pengakuan sosial. Fenomena ini menantang konsep ikhlas dalam Islam dan memunculkan diskusi etis di kalangan umat. Â
III . Kesimpulan Â
Media sosial telah membawa Islam ke dalam ruang digital, menciptakan peluang baru untuk dakwah, pembelajaran, dan komunitas, namun juga menghadirkan tantangan terkait otoritas, polarisasi, dan etika. Dalam menghadapi transformasi ini, umat Islam perlu bijak menggunakan media sosial sebagai alat untuk memperkuat iman, mendukung persatuan, dan mempromosikan nilai-nilai Islam yang damai dan inklusif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H