Puisi ini dibuat saat saya sedang merokok sesudah saya melakukan adu bibir yang pertama kali dengan kekasih saya.
Momen yang sulit hilang dari memori otak saya. Sehat selalu kekasihku. Aku merindukanmu. selamat membaca puisiku:
bibirku terbakar rokok
reda disirsam kopi
tadinya merah biasa
sekarang gelap gulita
bibirmu hitam
sekarang merah jambu
sebab bibir aslimu
digilas gincu
bibirmu membuat masalah
bibirku tak mau kalah
dimalam yang syahdu
bibirmu dan bibirku beradu
2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!