Mohon tunggu...
Hilmi Alwi
Hilmi Alwi Mohon Tunggu... Freelancer - Masih Hidup Gaess

Hidup Seperti Sandy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sulap Sabut Kelapa Menjadi Pupuk Organik Cair

25 Februari 2022   20:37 Diperbarui: 25 Februari 2022   20:53 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kegiatan pemupukan pada tanaman dapat dilakukan menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Akhir-akhir ini minat masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan masyarakat menyadari terhadap kualitas produk pertanian yang lebih sehat ketika menggunakan pupuk organik. 

Pupuk organik berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua jenis, yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Bentuk pupuk organik yang cair memiliki berbagai kelebihan, yaitu dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan mudah terurai, serta memiliki berbagai macam mikroorganisme yang dapat bermanfaat bagi tanah.

Bahan dasar pembuatan pupuk organik salah satunya menggunakan sabut kelapa sebagai campuran untuk menambah kandungan unsur Kalium. Menurut Badan Litbang Pertanian (2017), sabut kelapa dapat menjadi alternatif sumber kalium organik karena mengandung unsur kalium sebesar 10,25% sehingga dapat menjadi alternatif sumber kalium organik bagi tanaman. 

Sabut kelapa memiliki unsur Kalium yang berfungsi sebagai aktivator enzim dan berperan dalam proses fotosintesis. Unsur Kalium pada sabut kelapa dapat meningkatkan pertumbuhan, serta peran unsur Kalium dalam pertumbuhan tanaman adalah dapat memperbaiki transportasi asimilat, menghemat penggunaan air dengan cara pengaturan buka-tutup stomata, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan patogen.

Pupuk organik cair dengan bahan sabut kelapa dapat dibuat dengan cara menambahkan Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) sebagai campuran saat proses pengomposan. Berdasarkan berbagai hasil penelitian mengenai pupuk organik cair dapat memberikan hasil yang lebih baik saat pemberian melalui tanah. 

Dosis serta konsentrasi saat pemberian pupuk organik cair dari sabut kelapa diterapkan pada tanaman harus diperhatikan. Dosis pupuk yang tinggi diberikan pada tanaman maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan tinggi pula. Tetapi pemberian dalam dosis berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.

Tahapan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Sabut Kelapa

  • Sabut kelapa yang sudah dibersihkan kemudian dipotong menjadi kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
  • Tambahkan EM4 pada larutan gula merah dengan air 10 liter.
  • Tuangkan larutan tersebut ke dalam wadah yang berisi potongan sabut kelapa dan tutup dengan rapat wadah tersebut.
  • Simpan wadah tersebut pada tempat yang tidak terpapar matahari secara langsung dan biarkan selama 2 minggu.
  • Buka tutup wadah tersebut setiap pagi selama beberapa detik untuk membuang gas yang dihasilkan campuran tersebut.

Pengaplikasian Pupuk Organik Cair dari Sabut Kelapa

  • Pengaplikasian pada akar, cukup campurkan larutan Pupuk Organik Cair dengan air bersih pada perbandingan 1:3 kemudian siramkan langsung pada tanaman dengan dosis kurang lebih 2 ml per tanaman satu minggu sekali.
  • Aplikasi pada daun, campurkan larutan Pupuk Organik Cair dan air bersih dengan perbandingan 1:5 kemudian semprotkan langsung pada bagian daun dan batang tanaman satu minggu sekali.
  • Pemberian untuk tanaman padi baik digunakan pada umur tanaman sedang masa generatif karena akan memberikan kebutuhan unsur hara kalium (K) untuk pengisian bulir padi.
  • Pupuk Organik Cair sabut kelapa ini sangat baik diberikan pada umur tanaman masih dalam penyemaian agar merangsang perakaran dan batang tanaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun