KKN MIT DR Ke 13 Kelompok 38, Purworejo -- Kelompok 38 KKN MIT DR UIN Walisongo, memprogramkan pelatihan-pelatihan bagi pemuda-pemudi karang taruna Desa Pringgowijayan untuk peningkatan keterampilan dalam memanfaatkan barang bekas, salah satunya adalah botol bekas.
"Selama ini botol bekas hanya dipandang sebelah mata dan sering hanya dibuang tanpa dimanfaatkan, ataupun pemanfaatan botol bekas hanya sebatas dibuat kotak pensil atau kerajinan-kerajinan yang hanya mempunyai nilai jual yang rendah. Dengan adanya permasalah tersebut, kami berinisiatif mengadakan pelatihan pembuatan kursi dari botol bekas bagi pemuda-pemudi karang taruna Desa Pringgowijayan," kata Muhammad Harun, Ketua Kelompok 38 KKN MIT DR, usai melakukan pelatihan dengan karang taruna, Minggu (13/2/2022).
Menurut dia, pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran pemuda terhadap pemanfaatan limbah serta dapat meningkatkan keterampilan pemuda.Â
"Salah satu tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pemuda terhadap pentingnya menjaga lingkungan dengan cara pemanfaatan kembali botol-botol bekas agar mempunyai nilai jual yang tinggi serta untuk meningkatkan kemampuan serta kualitas para pemuda Desa Pringgowijayan," katanya.
Dia mengatakan, kursi yang dibuat dari botol bekas dapat dijual dengan kisaran harga 150 -- 200 ribu Rupiah, namun pelatihan ini tak hanya melakukan pelatihan pembuatan kursi, dia juga mengatakan bahwa para pemuda juga diajarkan cara membuat lilin aroma terapi.
"Harga jual kursi dari botol bekas adalah sekitar 150 -- 200 ribu rupiah, dan pelatihan yang dilakukan tidak hanya mengajarkan cara membuat kursi dari botol bekas, namun juga mengajarkan cara membuat lilin aroma terapi," katanya.
"Antusiasme pemuda di Desa Pringgowijayan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan sangat tinggi, dari sekitar 30 undangan pemuda, yang menghadiri pelatihan sekitar 25 orang," lanjutnya.
Sementara, Harun mengharapkan dengan adanya pelatihan ini para pemuda di Desa Pringgowijayan dapat mengangkat perekonomian desa dengan adanya kegiatan usaha yang dilakukan pemuda.
"Karena kegiatan ini mengajarkan para pemuda agar dapat membuka peluang usaha sendiri serta dapat meningkatkan perekonomian desa dengan membuka dengan adanya kegiatan berwirausaha," pungkas Harun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H