Mohon tunggu...
Hilman Syihabuddin
Hilman Syihabuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ahlan Wa Sahlan

Menulis untuk kebermanfaatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Kegelapan: Bahaya yang Mengintai di Balik Cyber Bullying

25 Januari 2024   08:00 Diperbarui: 25 Januari 2024   08:08 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Salwa Mina Jauzaa

SMA Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai@Metland

Cyber bullying bukan sekadar bentuk pelecehan online; ini adalah ancaman serius yang dapat mengguncang kesejahteraan mental dan emosional. Setiap kata yang dilemparkan di dunia maya memiliki dampak yang mendalam, merobek kepercayaan diri, dan menghancurkan kesehatan mental.

Dalam kegelapan ruang digital, korban cyber bullying sering kali merasa terisolasi, tanpa diberi peluang untuk melarikan diri. Penyerang dapat menyamar di balik layar, menciptakan trauma yang tak terlihat namun sangat nyata. Ini bukan sekadar lelucon atau ejekan; ini adalah pukulan psikologis yang dapat meninggalkan bekas seumur hidup. 

Semua orang tidak boleh meremehkan dampaknya terhadap generasi kita. Terlalu banyak jiwa muda yang merasakan beban mental yang berat akibat serangan online tanpa ampun. Oleh karena itu, mari bersama-sama membuka mata, mengakui bahaya cyber bullying, dan menjadi suara bagi mereka yang mungkin terdiam membisu.

Hentikan kegelapan ini dengan bersatu melawan cyber bullying. Kita tidak hanya melindungi satu sama lain, tetapi juga merawat hati dan jiwa muda untuk membentuk dunia maya yang aman dan penuh kasih. 

Di tengah lautan dunia maya atau digital, kita hidup bukan lagi sebagai satu kelompok saja, kita adalah Indonesia yang di dalamnya hidup berbagai suku, agama, ras, dan antar golongan yang sangat beragam dan penuh dengan dinamika sosialnya. Maka sudah pasti membanjirnya interaksi sosial yang bukan hanya terjadi di ruang dunia realitas sebagai citizen di kehidupan nyata, interaksi meluber hingga ke dunia yang lebih bebas dan luas, yaitu dunia digital. Maka dibutuhkan upaya bersama, yang tidak boleh tidak mesti dimulai dari anak muda, dan siswa sebagai generasi terdidik dan diharapkan kontribusinya sebagai agen intelektual yang berdampak positif bagi masyarakat luas. 

Campaign anti cyber bullying adalah salah satu yang terbesar yang dapat memberikan dampak. Kampanye anti cyber bullying kita tidak hanya menyasar dan selalu berangkat dari dan tentang teknologi tetapi juga tentang mendidik hati. Mari bersama-sama menciptakan ruang daring yang aman, penuh kasih, dan tanpa kebencian. Mulai dari hati, kita hentikan cyber bullying dan jadikan internet sebagai tempat yang penuh inspirasi dan persaudaraan. Kita tahu bahwa korban cyber bullying tidak menutup kemungkinan diterima dan dialami oleh orang lain, keluarga terdekat kita; anak yang tersayang, ayah, ibu, bahkan diri kita sendiri mungkin sudah merasakan perundungan, intimidasi, persekusi, pelecehan, ejekan yang tak tentu bidikan yang kita terima dan kekerasan yang bahkan di luar akal yang sehat. Cyber bullying mengintai kita, namun kita bisa menjadi netizen yang menghindari dan tidak ikut terlibat ke dalam chattingan atau aksi cyber bullying jenis apa saja yang tidak ada menguntungkan kita sama sekali. Perundungan di dunia maya, terjadi karena kita melibatkan emosi atau perasaan yang berlebih, jika kita menggunakan akal yang sehat, tentu kita tifak akan masuk ke dalam bullying yang tidak bermanfaat tersebut. Sebab, cyber bullying melalui media, dilakukan oleh orang yang berakal sehat, namun didorong oleh kepentingan dan emosi yang meluap-luap.

Menurut saya, orang yang membuly adalah seperti anjing yang menggonggong, kafilah cukup perlu mengucapkan kata-kata yang mengandung logika untuk membungkamnya dan langsung melanjutkan perjalanan. Tentu, seseorang bisa hanya mengabaikannya, tanpa harus menanggapi secara berlebihan. Bahkan jika perlu dalam kasus yang sudah berlebihan, dapat memberikan pelakunya Pelajaran dengan melaporkan tindakan perundungan kepada pihak yang berwajib. Tentu, jika lebih dewasa kita hanya perlu mem-block chattingan dan akses lain terhadap pelaku selamanya.   

Saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan budaya daring yang positif. Mari bersama-sama membangun masyarakat maya yang memahami perbedaan dan menghargai keunikan. Ingatlah, setiap kata yang kita pilih di dunia maya memiliki kekuatan besar. Bersama kita kuat, bersama kita hentikan cyber bullying. Ayo jadi bagian dari gerakan ini, karena Indonesia tanpa kebencian adalah Indonesia yang sejati. #MulaiDariHati #IndonesiaTanpaBully

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun