Kalipancur, Kota Semarang (10/02/2021) – Pandemi Covid-19 di dunia sudah berjalan selama lebih dari setahun terhitung sejak pada bulan Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Negara China. Pada selang 4 bulan setelahnya, pada awal Maret 2020 Indonesia menjadi negara yang juga ikut terjangkit virus Covid-19. Kasus Covid-19 pertama yang terkonfirmasi di Indonesia berada di kota Kemang, Jakarta menjagkit 1 keluarga yang terdiri dari 1 ibu dan 2 anak remaja perempuan yang baru saja berpergian dari luar negeri.
Sejak saat itu satu per satu kasus mulai bermunculan di Indonesia dan yang menjadi kota episentrum kasus Covid-19 berada di daerah kota Jakarta. Seluruh Dunia , Tidak hanya Indonesia merasakan dampak yang luar biasa dari pandemi ini, dikarenakan penyebarannya yang begitu cepat menyebar antara individu ke individu lainnya melalui berbagai media seperti sentuhan, udara, dan air.
Ditambah dengan adanya varian baru Virus Omicron yang saat ini sering menjadi perbincangan khalayak publik dikarenakan akhir-akhir ini kasus nya menjadi naik setelah pernah mengalami penurunan kasus. Virus Omicron tersebut merupakan virus varian terbaru dari virus Covid-19 yang ditemukan pertama kali di Benua Afrika tepatnya di Botswana Afrika Selatan yang dilaporkan pada WHO pertama kali pada tanggal 24 November 2021. Virus varian tersebut sebagai salah satu yang sangat cepat dalam menularkan virus sehingga WHO menetapkan virus varian Omicron sebagai VOC (Variant Of Concern) atau yang sedang menjadi pusat perhatian bagi pemerintah maupun dunia yang dimana varian tersebut menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi adanya efektivitas vaksin.
Sebuah Langkah yang digunakan untuk mengurangi penyebaran virus ini adalah dengan melakukan Lockdown yaitu Tindakan mengisolasi diri dari semua kegiatan yang membuat kerumunan dan aktivitas berlebih yang membutuhkan tatap muka. Dikarenakan pemberlakuan Lockdown yang mulai diberlakukan di hamper semua negara menyebabkan banyak hal yang negatif, salah satunya adalah menurunnya kekuatan ekonomi negara karena terbatasnya ruang gerak manusia juga terbatasnya transaksi yang terjadi antar masyarakat dikarenakan Lockdown yang diberlakukan.
Selain pemberlakuan Lockdown terdapat berbagai Langkah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini dengan menggunakan Hand Sanitizer. Cairan Hand Sanitizer adalah sebuah cairan yang terdapat bahan yang berfungsi sebagai anti bakteri dan anti virus. Penggunaan Hand Sanitizer ini banyak digunakan karena lebih praktis karena mudah cepat kering dan tanpa menggunakan air mengalir. Karena sangat dibutuhkan terutama dikala pandemi Covid-19 ini, botol Hand Sanitizer mulai banyak ditempatkan ditempat-tempat umum dan fasilitas public yang digunakan oleh masyarakat.
Untuk menempatkan hand sanitizer ini ditembok atau ditempat yang digunakan oleh masyarakat diperlukan sebuah bracket. Seorang Mahasiswa KKN UNDIP menyulap kayu bekas menjadi Bracket Hand Sanitizer yang dapat ditempatkan di banyak tempat. Untuk biaya yang dibutuhkan untuk membuat bracket ini yaitu cuma Rp 25.000an saja.
Langkah pertama dalam membuat bracket iini yaitu dengan membuat desain produknya sesuai ukuran dimensi botol yang akan digunakan. Pada bracket ini disediakan 3 fitur yang memudahkan dalam penempelannya yaitu bisa menggunakan stiker double tape, bisa menggunakan paku tembok 1 batang, dan bisa dengan di bor meggunakan 2 batang paku.
Untuk bahan yang digunakan yaitu kayu bekas dengan ketebalan 10 mm. Dalam pembuatan Bracket Hand Sanitizer ini dibutuhkan gergaji kayu sebagai pemotong kayu. Setelah itu kayu dibentuk dan direkatkan sehingga membentuk Bracket Hand Sanitizer sesuai dengan desain yang sudah di buat. Setelah selesai, bracket bisa di percantik dengan memberi polesan bakaran pada kayu sehingga menjadi lebih terlihat cantik.
Dengan adanya Bracket Hand Sanitizer, dapat memudahkan penempatan botol Hand Sanitizer diberbagai tempat yang banyak digunakan oleh masyarakat seperti di rumah atau diberbagai fasilitas publik. Selain itu dengan mudahnya akses penggunaan Hand Sanitizer membantu mengurangi terjadinya kemungkinan penjangkitan virus Covid-19 khususnya via kontak fisik antar masyarakat.
Penulis : Hilman Syaukani (Rekayasa Perancangan Mekanik, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing : Sukiswo., Â ST., MT (FT)
Alamat KKN : Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
KKN TIM I Universitas Diponegoro Periode 2021/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H