Warga Bogor mulai kebingungan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram. Sudah satu minggu ini pasokan gas melon terbatas, baik di Kota maupun Kabupaten Bogor. Sampai-sampai, warga harus mencari ‘si melon’ hingga beberapa kilometer dari tempat tinggal mereka.
Di Kampung Kambing, Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, pengecer gas mengaku sudah seminggu tidak dikirim stok. Biasanya pengiriman rutin tiap dua kali dalam seminggu. Namun belakangan, pengiriman dibatasi.
“Seminggu sekali baru dikirim. Itu pun dibatasi cuma diisi 20 tabung,” kata pengecer gas, Wati.
Ia pun kewalahan menghadapi pertanyaan pembeli yang banyak mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan gas tiga kg. “Dikasih tabung besar pada enggak mau, karena kan lumayan mahal sekali isi,” kata dia.
Seorang ibu rumah tangga Ayu mengaku harus berputar-putar ke daerah tetangga demi mendapatkan gas melon.
“Iya mau gimana lagi. Kalau enggak gini mau masak pakai apa, di mana-mana kosong,” sesalnya.
Kelangkaan ini juga terjadi di sejumlah warung dan pangkalan gas di Kota Bogor. Di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, sejumlah warung tampak tidak memiliki stok gas melon.
Seorang penjaga warung di Jalan Kebon Pedes, Kota Bogor Nova (40) mengatakan, pasokan gas elpiji tiga kg ini memang kerap dicari masyarakat.
“Kosong sudah dari tiga hari yang lalu, belum dapat kiriman lagi dari agen, warga juga banyak yang bolak-balik cari gas ke sini,” ujarnya.
Hal serupa dikatakan seorang pemilik warung yang lokasinya tidak jauh dari warung milik Nova, Sri (35). “Iya sekarang gas memang sulit dicari, banyak yang nyari. Ada yang pakai motor, mobil, padahal mereka bukan warga sini,” ungkapnya.
Sementara itu sebuah pangkalan gas di Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor pun tak menampik bahwa gas elpiji tiga kg akhir-akhir ini memang banyak diburu masyarakat.