Mohon tunggu...
Sosbud

Dari Ladang Singkong Sampai Kebun Pisang Diserang

13 Maret 2017   09:10 Diperbarui: 13 Maret 2017   09:47 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teror babi hutan kerap meng­hantui warga Kampung Pasirgin­tung, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Sejak 2014, serangan hewan ma­malia itu sering membuat warga sekampung resah. Sebab, tak sedikit lahan warga diacak-acak sekelompok celeng yang menem­pati hutan dekat kampung.

 Tepat di kaki bukit Batutulis, ladang milik warga sering jadi sa­saran babi hutan. Setiap bulannya ada saja tana­man yang di­rusak. Bekas ujung patahan tanaman sing­kong berserakan di atas tanah seki­tarnya.

Selain itu, timbunan jerami bekas panen juga tampak ber­serakan. Tapak kaki babi hutan juga terlihat menempel di tanah yang masih basah. Bukan cuma ladang singkong yang diserang, kebun pisang milik warga pun tak luput dari incaran babi hutan yang sering meresahkan sejak tiga tahun silam.

“Belakangan ini serangan babi hutan bertambah ganas. Banyak tanaman singkong yang baru berumur dua bu­lan hancur, akibat batangnya dipatahkan babi hutan. Sekali menyerang, berkelompok induk bersama dengan anak-anaknya,” ujar Radi (74) warga Kampung Pasirgintung di sela sebagian sawahnya yang diru­sak babi hutan.

Rudi menuturkan, babi hutan itu tidak hanya meny­erang persawahan, akan tetapi juga kebun palawija serta umbi-umbian milik warga. Akibat seringnya diserbu babi hutan, ia terpaksa mengolah sebagian kebunnya dengan tanaman kacang-kacangan. Sedangkan sebagian lahan lainnya masih dibiarkan tum­buh rumput.

“Apa saja dimakan, tidak hanya umbi dan kacang, tana­man padi juga dirusak terma­suk pohon pisang. Umumnya kawanan menyerang bebera­pa titik terpisah,” katanya.

Hal itu diperkirakan karena sumber makanan di dalam hutan semakin menipis. Per­sawahan maupun kebun yang menjadi sasaran serangan babi hutan, lokasinya terletak di sisi pohon bambu. Kawasan tersebut letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk.

“Sekitar dua minggu lalu, ada yang masuk ke bengkel las warga, hingga babinya tertangkap warga,” sesalnya.

(ads/c/feb/dit)

SUMBER : Harian Metropolitan

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun