Siapa sangka kasih sayang yang semula diberikan Joshi Jonathan Siahaan (22) kepada anak tirinya, Kanja Isabel Putri (4), berujung penyiksaan. Setiap harinya selalu ada luka baru di tubuh kecil gadis yang akrab disapa Caca. Mulai dari siraman air mendidih sampai rokok yang sengaja disundutkan ke korban.
Sadis, itulah kesan yang didapat Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait setelah berbincang dengan Jonathan, pelaku yang tega menghabisi nyawa Caca.
Kepada Sirait, Jonathan mengakui semua kekejiannya. Sejak menikahi Dede Yanti (22), Jonathan kerap berperilaku kasar pada anak tirinya yang masih berusia empat tahun.
Sampai-sampai ia tega menyiram air panas ke tubuh anaknya. Hingga kaki dan badannya melepuh. Tak sampai di situ, sundutan puntung rokok juga kerap mengenai tubuh
Caca. Selama enam bulan, perlakukan itu ditanggung balita tak berdosa. “Dia juga mengakui sering membenturkan badan dan kepala anaknya saat marah,” ujar Sirait.
Bahkan, meski mendapatkan perlakuan kasar, Caca masih menyembunyikan perlakuan buruk ayahnya. Banyaknya luka ditambah perih kesakitan menahan sobekan di tubuh tak lantas membuat Caca menceritakan semua pada ibunya.
Ia bahkan menutupi perbuatan keji ayahnya yang tga berkali-kali menyakiti dirinya hingga malaikat maut menjemput. “Kalau ibunya tanya soal luka, korban hanya jawab terjatuh. Begitu seterusnya, dia tidak bilang sejujurnya. Artinya, si anak masih tetap membela kedua orang tuanya padahal anak itu sudah mengalami kejahatan atau kekerasan fisik,” sesalnya.
Usai berbicara langsung dengan pelaku, Sirait pun sempat berbincang dengan ibu korban, Dede. Dalam kasus ini, Dede turut serta dalam penyiksaan. Karena, melakukan pembiaran atas anaknya yang habis-habisan disiksa. Namun, polisi belum menetapkannya sebagai tersangka.
“Saya tidak tahu apakah bisa dikenakan pidana lain, itu saya kira polisi yang berwennag. Yang pasti si ibu turut mengetahui dan tidak melaporkannya,” sesalnya.
(rez/c/feb/dit)
SUMBER :Harian Metropolitan