Jasad Kanja Isabel Putri (4) sudah membiru di rumahnya, Kampung Cikeas Nagrak, Kecamatan Gunungputri. Dari wajah lugunya terlihat banyak luka sobek dan memar. Sementara bagian kaki bengkak hingga terlihat kulit mudanya melepuh. Putri kandung Dede Yanti (26) tewas tak wajar setelah air mendidih tumpah ke tubuh mungilnya.
Kanja alias Caca mengembuskan napas terakhir di rumahnya setelah mengalami siksaan di sekujur tubuh. Tak hanya kaki yang melepuh disiram air mendidih, banyak bekas luka di bagian kepala dan lengannya. Bahkan, otaknya mengalami pembengkakan dan pendarahan sampai maut merenggut nyawa bocah tak berdosa itu.
Kabag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, dari hasil autopsi terkuak gadis malang itu mengalami tindak kekerasan. Polisi menemukan adanya benturan benda tumpul tepat di bagian kepala.
“Sementara masih dalam pemeriksaan untuk dapat mengungkap sebab kematian korban. Perbedaan bentuk dan warna luka dapat dijadikan petunjuk bahwa korban memang sering mengalami tindak kekerasan,” kata Ita.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terhadap kedua orang tua korban. Termasuk meminta keterangan saksi dan pengecekan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Ada empat orang yang kita mintai keterangan. Kami juga meningkatkan status penyelidikan ke status penyidikan. Orang tuanya sudah diamankan di Mako Polres Bogor,” tambahnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, Caca meninggal pada Jumat (3/4) sekitar pukul 22:00 WIB. Polisi setempat mendapat laporan adanya tindak penganiayaan yang dilakukan orang tua korban hingga mengakibatkan nyawa Caca melayang.
“Awalnya itu ada laporan masuk, balita meninggal tidak wajar. Akhirnya petugas piket cek ke lokasi,” tutur Panit Reskrim Polsek Gunungputri Iptu Imam Djunaedi.
Selanjutnya, dari hasil pengecekan ditemukan korban meninggal dengan badan penuh luka dan kaki melepuh tersiram air panas. Namun saat itu, ayah tiri korban Joshi Jonathan Siahaan (22) beralasan jika luka itu akibat air panas untuk minum tumpah mengenai kaki Caca hingga akhirnya melepuh. “Katanya tersiram karena anaknya bandel. Kejadiannya tiga hari lalu dan sempat dibawa ke Rumah Sehat Cikeas, namun Jumat nyawa korban tidak bisa tertolong,” ucapnya.
Atas kejanggalan tersebut, sambung dia, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diautopsi. Sedangkan, kedua orang tuanya diamankan di Mako Polres Bogor guna dimintai keterangan lebih lanjut.
“Melihat kondisi korban nggak wajar, diputuskan korban dibawa ke RS Polri untuk dilakukan autopsi. Setelah itu kami mengumpulkan saksi-saksi dan kemudian orang tuanya kami amankan dan bawa ke polres,” ujarnya.
Jasad sang bocah baru dimakamkan Minggu (5/4) sore kemarin. Sedangkan kedua orang tuanya masih ditahan di Mapolres Bogor.