Self Limiting Beliefs

Dalam kajian ilmu psikologi self limiting biliefs diartikan sebagai kepercayaan yang membatasi diri. Sikap membatasi kepercayaan atas kemampuan diri ini lazim dimiliki oleh sebagian  individu ketika tidak merasa mampu untuk melakukan sesuatu. Padahal sesuatu itu belum dilakukan, istilah sunda keok samemeh dipacok, menyerah sebelum dicoba, kira-kira seperti itu makna sederhananya. 

Membatasi kepercayaan diri merupakan sikap yang jika dibiarkan lama-lama bersemayam dalam diri, maka akan menghambat perkembangan kompetensi yang dimiliki. Yang pada akhirnya akan menghambat pada pencapaian mimpi besar  bahkan berakibat gagal menggapai prestasi dalam arena kehidupan ini.

Meski kepercayaan tersebut tidak mengandung kebenaran, namun jika diyakini bahwa Anda tidak mampu berbuat sesuatu, maka kepercayaan itu akan menjadi benar bagi Anda. Seperti halnya sering kita jumpai sikap seseorang yang menyerah untuk belajat IT, sementara kesempatan untuk belajar itu ada, tapi menyerah  melakukannya dengan alasan usia sudah tua, beranggapan bahwa belajar IT itu hanya untuk orang yang muda yang penglihatannya masih jelas. Ingatlah kompetensi dan prestasi Anda bergantung bagaimana memosisikan diri Anda dalam hidup ini. Yakinilah kelemahan Anda, niscaya tidak perlu waktu lama  kelemahan itu menjadi milik Anda.

Seringkali dengan alasan usia kita tidak perlu berprestasi, tidak perlu belajar. Padahal ada banyak di luar sana yang  sukses meraih mimpinnya di usia yang tidak muda lagi, sebut saja Kolonel Sanders  yang sukses di usia 70 tahun dengan kepemilikan restaurant KFC sebayak 600 tempat. Vera Wong sang desainer wanita yang juga sukses di usia 70 tahun. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya yang sukses dan penuh inspiratif.

Menyemaikan benih-benih mimpi besar yang spektakuler yang melampaui kondisi hidup hari ini dibutuhkan keberanian dan strategi yang cerdas dalam mewujudkannya. Akan banyak ditemui rintangan dalam proses mewujudkannya, dibutuhkan kepercayaan diri yag tinggi dengan berusaha melakukan pengembanagn diri. Ketika kita bermimpi menjadi penulis atau ahli dalam desain grafis profesional atau mimpi lainnya, tidak cukup hanya sebatas diucapkan, akan tetapi totalitas tanpa batas mesti dikedepankan.