Mohon tunggu...
Hilman Kirana
Hilman Kirana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Cermin paling jujur adalah hati nurani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramadhan Spesial

4 Juni 2014   21:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ramadhan di Indonesia kali ini terasa istimewa karena berbarengan dengan hajatan berskala nasional. Kampanye pilpres pekan terakhir akan mewarnai awal puasa tahun ini. Lalu puncaknya Pemilu Presiden pada 10 hari pertama. Jadi Indonesia bakal merayakan Idul Fitri dengan Presiden yg baru. Serba baru jadinya. Kesejahteraan adalah tujuan hidup semua orang. Tapi manusia juga punya kebutuhan lain yg tidak bisa dinilai dg uang. Hak asasi utk kesempatan yg sama dlm bermasyarakat. Rasa aman dan keadilan tak bisa dipisahkan. Jika itu yg dimaksud dlm Deklarasi Pemilu yang damai.
Semoga para pemuka agama tidak lalai untuk mengingatkan umatnya. Sosok.pemimpin ideal ( jujur, bersih, berani dsb ) hanya layak utk didapat apabila proses yg dijalani sesuai dg citra yg dibangun. Artinya, jauh dari Dusta. Menghindari konflik yg tidak.perlu. Pantang menghasut / menebar fitnah / memaki.
Sudah saatnya para pemimpin negri ini berdaulat di singgasana kepresidenan. Jangan lagi ada polisi bayangan yg menghakimi sesama warga negara tanpa landasan hukum. Penganiayaan di Yogyakarta terhadap non muslim yang tengah doa bersama di rumah, menyulitkan posisi umat muslim lainnya yg tidak suka disamakan dengan kaum Teroris.
Entah apa yg salah dg pendidikan di negri ini ......Orang beriman bisa merasa terusik dg ibadah agama lain di rumah sendiri. Kalau ingin menegakkan Amar Ma' ruf Nahi Munkar , kenapa bukan menjadi Pembela Kebenaran seperti super hero di.komik? Ini malah menjadikan pelanggaran hukum sbg sarana berekspresi. Banyak kasus pencabulan oleh guru ngaji terhadap muridnya, kasus KDRT yg berawal dr nafsu zinah, pelecehan seksual terhadap anak jalanan bahkan anggota kluarga terjadi di berbagai daerah. Nasib pelaku nya justru baik baik saja, sungguh ironis.
Rusak susu sebelanga karena nila setitik. Agama seharusnya membuat kualitas hidup orang lebih baik. Menuntut masyarakat menghormati bulan puasa tetapi bertindak kriminal adalah hal yg tidak.masuk nalar. Alih alih mendapat pahala justru dikutuk banyak orang. Rakyat kecil sudah muak.dg arogansi ormas yg sweeping pedagang makanan di siang hari Bukankah Allah Maha Tau dan Maha Mendengar doa orang yang ter dholimi....
Semoga orang yang mengaku beragama bisa menunjukkan akhlak nya dengan amal saleh. Sebaik - baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi orang banyak. Hanya anak kecil dan orang gila saja yg tidak tau bagaimana be rtanggung jawab dg perbuatannya. Amalkan agamamu dg tindakan terpuji. Niscaya pahala lebih menanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun