Namanya begitu melegenda di kota Buenos Aires Argentina, lantaran mengantarkan Boca Juniors meraih sejumlah trofi bergengsi, hingga mencatatkan rekor istimewa yang sulit dilewati pemain lainnya di Boca Juniors, yakni menjadi top skor sepanjang masa Boca Juniors dengan torehan 236 gol dari total 424 pertandingan.
Namun catatan manis bersama klub kesayangan publik Buenos Aires, tidak berlanjut bersama timnas Argentina. Di timnas, ia seperti mendapat kutukan, sehingga sulit mengeluarkan kemampuan terbaiknya di timnas.
Bahkan, sepanjang menjalani karir profesionalnya, ia hanya sekali tampil bersama timnas Argentina di gelaran piala dunia FIFA, yakni di kala timnas Argentina dibesut mendiang Diego Maradona pada 2009 silam.
Padahal melihat catatan apiknya bersama Boca Juniors, hingga ia disebut sebagai salah satu legenda Argentina. Bahkan, Diego Maradona menyebutnya sebagai Santo Palermo, lantaran sepanjang tampil dengan balutan kostum Boca Juniors, pemain yang pernah berseragam Villareal ini, dipuji setinggi langit karena menjadi mesin gol Boca Juniors.
Lantas mengapa nama Martin Palermo selalu diabaikan pelatih timnas Argentina? Bermula dari turnamen Copa America 1999 yang berlangsung di Paraguay. Kala itu, penampilan impresif bersama Boca Juniors menarik simpati pelatih timnas Argentina Marcelo Bielsa.
Karena terpesona dengan penampilan Martin Palermo di Boca Juniors, Marcelo Bielsa bahkan membuat keputusan mengejutkan dengan mengabaikan dua striker andalan timnas Argentina: Gabriel Batistuta dan Hernan Crespo.
Melihat statistik mentereng Martin Palermo di Boca Juniors, Marcelo Bielsa yakin bahwa Palermo bakal membawa timnas Argentina menjadi juara di turnamen Copa America 1999.
Namun sayangnya, ekspektasi Bielsa justru berbalik sembilan puluh derajat, Martin Palermo tampil buruk sepanjang gelaran Copa America. Timnas Argentina pun gagal melaju hingga partai puncak.
Penampilan timnas Argentina kala itu pun menuai cibiran, terlebih hujatan publik dialamatkan pada Bielsa, lantaran ia membuat Keputusan berani karena tidak mengikutsertakan Batistuta dan Crespo.
Selain kritik kepada Bielsa, publik Argentina melancarkan kritikan pada Martin Palermo, kritik tersebut bermula dari babak penyisihan grup, saat Argentina bersua Kolombia.
Pertandingan cukup sengit kala itu, memberi peluang kepada timnas Argentina menyudahi laga dengan kemenangan. Namun, 3 penalti yang didapatkan Argentina semuanya gagal dituntaskan Martin Palermo menjadi gol.