timnas Belgia, Radja Nainggolan akhirnya memutuskan melanjutkan karir profesionalnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia bersama Bhayangkara FC. Keputusan mantan gelandang As Roma ini, setidaknya menghidupkan asa tim berjuluk The Guardian untuk tetap mentas di BRI Liga 1 musim 2024 mendatang.
Pemilik 30 capsPasalnya, tim yang pernah sukses menjuarai Liga 1 di tahun 2017 tersebut, kini menjadi "tim pesakitan" di BRI Liga 1 2023/2024, lantaran hingga bergulirnya putaran kedua BRI Liga 1 2023, Bhayangkara FC tak mampu beranjak dari zona merah.
Dari total 21 laga yang dijalani, Mathias Mier dkk hanya sanggup mendulang 11 poin, sehingga membuat mereka tetap bertahan di zona degradasi. Berada di dasar klasemen menghadirkan kegalauan bagi Bhara Mania (sebutan untuk suporter Bhayangkara FC), lantaran jika pihak manajemen tidak bergerak cepat untuk berbenah, praktis kompetisi musim depan Bhayangkara FC pasti terjun ke kasta kedua sepak bola tanah air.
Sadar akan ancaman degradasi, pihak manajemen pun akhirnya bergerak cepat mendatangkan sejumlah pilar penting di putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024, beredar informasi manajemen Bhayangkara FC bahkan mendatangkan 11 wajah baru, untuk berjuang lolos dari lubang degradasi.
Dari 11 nama baru yang bakal berkostum The Guardian, ada satu nama yang mencuri perhatian Bhara Mania dan pecinta sepak bola nasional, sosok tersebut adalah Radja Nainggolan, pria berdarah Batak itu didaratkan ke Indonesia dan resmi bergabung bersama Bhayangkara pada kamis (30/11/2023), ia akan mengisi pos yang ditinggalkan George Blackwood selama putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024.
Bahkan beredar kabar jika mantan penggawa timnas Belgia itu, memang diikat kontrak hanya sepanjang putaran kedua. Sehingga, dari sisa laga putaran kedua, kelompok suporter Bhayangkara FC berharap tuah Radja Nainggolan memberi keberuntungan buat The Guardian, agar tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola tanah air.
Hanya saja, melihat persaingan pada putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024 memang cukup kompetitif, lantaran empat tim penghuni papan bawah: Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Arema FC, Persikabo 1973 juga berhasrat tampil all out demi terhindar dari zona degradasi.
Sehingga, untuk lolos dari zona merah, setidaknya Radja Nainggolan dkk, harus memaksimalkan 14 laga di putaran kedua dengan kemenangan, jika tidak, praktis Bhayangkara FC bakal mengikuti langkah Persipura Jayapura, Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan untuk berlaga di Liga 2 musim 2024.
Dengan kondisi yang dihadapi Bhayangkara FC, membuat Radja Nainggolan memikul beban berat untuk membawa The Guardian memenangi 13 laga sisa. Terlebih, dengan segudang pengalaman saat berkiprah di Eropa, Radja Nainggola diharapkan memberi pengaruh positif kepada para penggawa Bhayangkara FC, untuk berjuang agar tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Namun, di tengah harapan para pendukung setia Bhayangkara FC, ada rasa pesimis melihat Bhayangkara FC, pasalnya Radja Nainggolan kini  berusia 35 tahun, yang disebut telah memasuki usia senja sebagai seorang pesepakbola professional.
Bahkan, sebelum resmi berkostum Bhayangkara FC, mantan gelandang Inter Milan tersebut sempat mentas bersama SPAL di seri C Liga Italia. Sehingga, pemain berjuluk si Ninja dinilai mulai memasuki usia pensiun sebagai seorang pesepakbola profesional.