Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kenaikan Harga BBM dan Kemelut Kehidupan

4 September 2022   09:34 Diperbarui: 4 September 2022   10:13 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian kendaraan bermotor mengisi BBM pada salah satu SPBU di kota Ternate/Dokumentasi pribadi

Sehingga, inilah menurut penulis sebagai kemelut yang dihadapi masyarakat hingga menjelang akhir 2022, maupun menyongsong 2023 mendatang. Jadi, kenaikan harga BBM tentu memengaruhi ritme ekonomi yang berdampak pada daya beli masyarakat.

Karena, selain kenaikan harga BBM, di satu sisi masyarakat diperhadapkan pada pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 48 tahun 2005 dan PP No. 49 tahun 2018 terkait larangan terhadap Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi untuk melakukan pengangkatan honorer dan/atau tenaga non-ASN (baca: BKN Mulai Data Pegawai Honorer di Instansi Pemerintah/ Kompas.com 31 agustus 2022).

Dengan pembatasan tenaga honorer dan diperhadapkan pada kenaikan harga BBM, dipastikan menjadi problem serius yang dihadapi pemerintah di segala sektor kehidupan pada tahun-tahun mendatang.

Seperti di Maluku Utara, belakangan ini salah satu komoditas unggulan  petani -- Kopra,  mengalami penurunan harga, yang semula bertengger pada angka Rp 11 ribu, kini beranjak turun pada harga Rp 6 ribu. 

Sebelumnya, kenaikan harga kopra ikut menghadirkan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat, begitupun pada sektor pendidikan, stabilnya harga kopra memberi aura positif terhadap keberlangsungan pendidikan anak-anak.  Dan' kini kenaikan harga BBM serta menurunnya harga kopra, praktis memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Walaupun, komoditas lainnya tidak mengalami penurun harga secara signifikan, namun Kopra merupakan salah satu komoditas primadona bagi para petani di sejumlah kabupaten di Maluku Utara. 

Sehingga, selain pemberian bantuan sosial, juga dibutuhkan sense of crisis dari pemerintah dalam merespons harga komoditas unggulan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di provinsi Maluku Utara.

Pada sektor kelautan, kenaikan harga solar bersbsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dipastikan memengaruhi biaya transportasi laut. Selain itu, harga pasaran nelayan juga bakal mengalami perubahaan, lantaran dampak dari kenaikan BBM.

Begitupun juga dengan transportasi darat, pasti terjadi penyesuian tarif baru. Sehingga, kondisi ini berpengaruh pada ekonomi masyarakat, terlebih masyakarakat miskin. Sebab, di satu sisi menjaga kestabilan keuangan keluarga, di sisi lain, diperhadapkan pada perubahan tarif angkutan darat, maupun laut.

Kenaikan harga BBM, tentu menghadirkan dampak domino pada berbagai aspek kehidupan. Namun, apapun kemelut kehidupan yang dihadapi masyarakat, dipastikan akan mendapat kemudahan, seperti ditegaskan Allah Swt dalam Q.S Al-A'raf ayat 96: 

Walau anna ahlal-qura amanu wattaqau lafatahna 'alaihim barakatim minas-sama 'iwal-ardi wa laking kazzabu fa akhaznahum bima kanu yaksibun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun