Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Habibah Bese, Penjual Daun Pandan di Pekuburan Islam Ternate

5 Juni 2021   14:41 Diperbarui: 5 Juni 2021   14:49 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habibah Bese penjual daun pandan di pekuburan Islam Ternate/Dokpri

Karena begitu banyak peziarah, sehingga daun pandan yang sudah terpotong pun laku terjual, ada yang membeli sekantong, dan juga tak jarang dua bahkan tiga kantong sekaligus, "biasanya jelang bulan ramadan, memang banyak peziarah, sehingga daun pandan laris", ujarnya.

Sebenarnya, sejak awal di pekuburan Islam tidak ada warga yang menjual daun pandan. Sehingga, kala itu -- tahun 1994, bagi para peziarah harus membawa daun pandan maupun air dari rumah, sementara si nenek Habibah Bese dan beberapa warga hanya menjual aneka kue basah. 

Namun, setahun kemudian, salah seorang warga bernama (alm) Samad Chan menyarankan kepada Habibah Bese dan beberapa teman sesama pedagang kue, agar sebaiknya menjual daun pandan. Sebab, menurutnya prospek penjualan daun pandan di areal pekuburan lebih menggembirakan ketimbang harus menjajakan aneka kue basah.

Informasi itu pun sampai di telinga ketua RT 04 kelurahan Makassar Barat, Ota Jauhar, sehingga pria paruh baya itu pun sangat respon ide yang dilontarkan salah satu warganya tersebut. 

Menindaklanjuti saran agar Habibah Bese dan kawan-kawan untuk beralih dari penjual kue ke daun pandan, maka Pak RT kemudian bertandang ke kantor RRI Cabang Ternate dan bertemu dengan salah satu pegawai bernama Hasan Wahidin atau yang akrab di sapa Om Desa.

Dia meminta kepada Om Desa agar mengumumkan kepada kepada warga melalui RRI bahwa apabila warga yang hendak berziarah di pekuburan Islam Ternate, maka tak perlu sibuk membeli daun pandan di pasar Gamalama. 

Sebab, di areal pekuburan Islam sudah ada beberapa pedagang daun pandan. Karena, sudah mengetahui bahwa ada pedagang daun pandan di lokasi pekuburan, maka para peziarah pun merasa sangat terbantu, dan sampai saat ini, baik pada hari-hari biasa maupun menjelang bulan ramadan, kita melihat begitu banyak peziarah di pekuburan Islam Ternate, mereka tidak lagi membawa daun pandan.

Namun, setiap usaha yang dijalani pasti ada  kejenuhan, hal ini diakui oleh Habibah Bese, dia menceritakan bahwa satu persatu temannya mulai beralih profesi; ada yang menjadi pedagang sayur  maupun ikan di pasar Gamalama, dan yang lainnya memilih "pensiun" sebagai penjual daun pandan, lantaran bagi mereka prospek tidak menggembirakan.

Tak mau terpengaruh dengan pandangan beberapa temannya, nenek yang memiliki 11 cucu dan 3 cicit ini,  tetap konsisten menjadi penjual daun pandan, sebab menurutnya semua warga sudah mengetahui, karena setiap saat selalu diumumkan oleh Om Desa di RRI Ternate. 

Sehingga, baginya walaupun pendapatan tidak sebanding dengan para pedagang sayuran maupun ikan di pasar Gamalama, tapi tetap ada  dan ternyata dugaannya benar, setiap tahun ada warga yang  tertarik menjual daun pandan di pekuburan Islam Ternate, sehingga lama kelamaan terlihat di lokasi pekuburan mulai ramai, lantaran begitu banyak warga menjadi pedagang daun pandan.

Dia menceritakan, pendapatan mereka pun cukup baik yakni meraup Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu setiap hari, jika pekuburan Islam ramai pengunjung atau peziarah, sementara pada jelang bulan ramadan, begitu banyak peziarah ikut mempengaruhi pendapatan mereka, sehingga sehari daun pandan yang terjual berkisar Rp 500 ribu bahkan Rp 700 ribu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun