Kasus bocah mencuri kotak amal di desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jombo Aye, Kabupaten Aceh Utara, memang mengagetkan kita. Betapa tidak, baru saja kita menggalang dana untuk Palestina dan begitu banyak rupiah yang dikirim untuk membantu warga korban peperangan antara Israel dan faksi Hamas di jalur Gaza, Palestina.
Ternyata, kita dikejutkan dengan kasus seorang bocah mencuri kotak amal dengan alasan untuk makan, kejadian ini secara tidak langsung telah menampar wajah kita dan tentunya mengetuk nurani kita, bahwa aksi kepedulian kita terhadap Palestina, ternyata kita lupa bahwa warga, tetangga, keluarga kita juga sangat membutuhkan uluran tangan kita semua.
Bisa dibayangkan, jika tidak dalam kondisi terdesak karena kelaparan, maka sangat mustahil hal ini dilakukan oleh bocah tersebut. Sebab, hati kecilnya pasti berbisik jangan lakukan sesuatu yang dilarang agama. Namun, kondisi seperti yang dialami bocah malang itu, siapapun pasti bingung.
Jika segala upaya tidak membuahkan hasil, terlebih kondisi kelaparan, maka jalan pintas adalah mencuri, eits... tapi jangan dulu mengecam perilaku bocah ini, sebab bagi saya apa yang dilakukannya jauh lebih baik, karena kelaparan, ketimbang kasus pejabat melakukan tindakan korupsi untuk memperkaya dirinya.
Seperti dikutip dari Kompas.com Minggu (30/5/2021) Kapolsek Tanah Jambo Aye, Ahmad Yani mengatakan bocah tersebut mengambil uang kotak amal di masjid untuk makan.
Ia terpaksa menempuh cara yang menurut agama sangat dilarang tersebut, lantaran ayahnya jatuh sakit dan tak bisa bekerja. Sebab, mungkin baginya tindakan tersebut merupakan alternatif terburuk untuk mengatasi kelaparan.
Jika dinalisa, sebenarnya bagi saya kejadian ini merupakan tindakan spontan yang dilakukan bocah tersebut karena terpaksa, bukan berdasarkan perintah seorang ayah. "Ayahnya sakit dan dirawat di rumah. Pelaku membeli makanan untuk dirinya dan ayahnya. Sisanya diberikan ke pamannya. Paman bocah ini menggenapkan uang Rp 1,5 juta sesuai isi celengan masjid itu dan sudah diserahkan," kata Kapolsek
Secara kemanusiaan, memang dapat dimaklumi, sebab motivasi di balik kasus mencuri kotak amal hanya untuk memenuhi kebutuhan isi perut. Walaupun, tindakan seperti ini tidak dapat dibenarkan, namun setidaknya yang dilakukan bocah malang tersebut, bukan dengan niat memperkaya diri sebagaimana dilakukan para koruptor di tanah air.
Namun, sangat disayangkan adalah terkait hukuman yang diberikan kepada bocah tersebut, sangat jauh dari sisi kemanusiaan.
Sebab, video berdurasi 15 detik yang beredar di luas di media sosial, seorang pria paruh baya menyeret leher bocah tersebut dengan tali seperti hewan.