Aktivitas memotret merupakan pekerjaan yang selalu menjadi perhatian bagi saya setelah menjalani rutinitas pada kantor, dan ini berlangsung sejak 2011 silam hingga 2018 lalu, walaupun kini sering memotret.Â
Tapi, tidak se-intens dulu -- semua lensa yang saya miliki sudah mengalami kerusakan, walaupun tidak cukup parah -- hanya terjadi kerusakan kecil yaitu kabel af fleksible putus, sehingga penghubung autofocusnya dengan kamera tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Â
Sebenarnya, hal ini bagi seorang fotografer sih tidak terlalu berpengaruh jika memotret atau membuat karya human interest (HI) yang hanya membutuhkan setingan manual.
Akan tetapi membuat karya landscape dengan menggunakan shutter speed yang rendah seperti lebih dari 2 detik hingga sepertiga puluh detik (1/30 s), secara otomatis tidak bisa, walaupun tetap memaksakan, namun pada akhirnya akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal -- hasil foto blur -- lantaran terjadi masalah pada autofocus.Â
Sama halnya dengan fotografer yang menekuni dunia foto Wedding, pasti frustasi. Sebab, di saat kita menggunakan setingan manual pada lensa, maka begitu banyak momen yang terlewatkan, dan pasti si pemilik acara pasti protes lantaran pada kondisi tertentu momen-momen yang dibilang paling sakral dalam acara ijab kabul tidak didokumentasikan dengan baik.
Yaitu efek blur yang mempengaruhi hasil foto, walaupun saat ini begitu banyak aplikasi editan foto yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki, namun terasa menyita waktu, lantaran harus berjam-jam berada di depan laptop dan mengutak-atik foto di photoshop.Â
Karena, di bidang fotografi tiga genre yang menjadi favorit saya yaitu, Landscape, foto jurnalistik dan Human Interest (HI). Sehingga, terasa frustasi bila lensa kamera mengalami masalah. Jutsru itu, saya memutuskan untuk sementara tidak membuat karya landscape dengan teknik slow speed, atau foto jurnalistik dengan setingan Bulb.Â
Selain masalah tersebut, ada hal yang membuat fotografer lebih frustasi yaitu lupa membawa memori card pada saat melangsungkan kegiatan peliputan. Terlebih, ketika kita berada tepat di lokasi dan menyaksikan momen paling sakral dan berlangsung sangat singkat.Â
Ketika kita meraih kamera dari dalam tas dan membidik -- di saat menekan shutter speed namun kita tiba-tiba dikejutkan dengan tulisan No card in camera di layar LCD. Sontak, badan menjadi lemas dan tentunya pikiran pun stress ringan he...he...he.Â
Hal ini seperti saya alami ketika memotret momen upacara penurunan sang saka merah putih pada upacara HUT RI ke 71 tahun 2016 -- yang berlangsung di lapangan Ngaralamo Ternate.Â