Setelah PSSI resmi memutuskan Liga 1 2020 bergulir kembali pada Oktober mendatang, melalui surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020, yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Juni 2020.
Semua kontestan Liga kemudian memanggil para pemainnya untuk kembali menjalani latihan. Dan, disaat persiapan melanjutkan kompetisi. Namun, kabar mengejutkan datang dari Arema FC, Sang juru taktik Roberto Carlos Mario Gomez resmi mengakhiri kerja sama dengan klub berjuluk Singo Edan itu.Â
Seperti perjelasan General Manager Arema FC, Ruddy Widodo yang dilansir Kompas.com, Senin (3/8) sore, bahwa mantan pelatih Persib Bandung itu sudah perpamitan sekitar satu atau dua minggu yang lalu.Â
Bukan karena merasa tidak cocok dengan Arema, hingga membuat Gomez memilih tidak lagi membesut Kushedya Hari Yudo dkk, Namun kuat dugaan keputusan pelatih berkebangsaan Argentina itu lantaran dia tidak setuju dengan kebijakan PSSI terkait gaji pelatih maupun pemain.Â
Sikap yang diambil Gomez, merupakan haknya sebagai seorang pelatih. Namun, kebijakan PSSI tersebut sepatutnya didukung, lantaran penyebaran wabah virus Corona mengancam segala sektor kehidupan, berbuntut pada melemahnya sektor ekonomi.Â
Sehingga kebijakan PSSI memang dianggap tepat untuk melindungi klub selama pandemi covid-19 berlangsung. Dan, keputusan ini sangatlah rasional, ketimbang PSSI menghentikan kompetisi, tentu berdampak negatif terhadap pemain, pelatih, maupun klub.Â
Begitu pun juga, jika keputusan ini tidak dilakukan PSSI, maka semua kontestan Liga 1 maupun Liga 2 da 3, tentu menghadapi kesulitan, karena tidak ada pemasukan selama kompetisi berlangsung.Â
Sebab, pelaksanaan Liga sesuai protap Covid-19, sehingga para supporter pasti merasa khawatir untuk datang dan menyaksikan pertandiangan secara langsung di lapangan. Walaupun Operator Kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) berkomitmen memberi subsidi kepada klub. Tapi, pada prinsipnya sangat berbeda, lantaran dari sisi financial klub tentu berbeda-beda.Â
Terkait keputusan Mario Gomez yang mengakhiri kerja sama dengan Arema FC, tentu tidak hanya mengejutkan warga Malang, Jawa Timur. Namun, juga menyentak para pecinta sepak bola nasional. Pasalnya, Mario Gomez merupakan salah satu pelatih terbaik dengan segudang prestasi.Â
Sejak pertama kali menukangi Persib Bandung, pria yang pernah mendampingi Hector Cuper, saat membesut Real Mallorca pada tahun 1999 itu sukses membawa klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut menempati peringkat 4 klasemen akhir Liga 1 2018.Â