Pertemuan berlangsung hangat dan penuh khidmat dalam suasana kekeluargaan, tak terasa hingga pukul tiga dini hari, mulai dari obrolan seputar pertanian, kelautan, hingga masa-masa kecil istri saya di desa Liaro -- mengikuti pamannya yang bertugas sebagai guru honorer pada Sekolah Dasar (SD) di Liaro.Â
Keesokan harinya, suasana di rumah kembali ramai, lantaran seusai pertemuan malam hari kami menyampaikan bahwa pukul depalan pagi, kami harus kembali ke Wayaua dan melanjutkan perjalanan ke Bibinoi, karena saya harus ke Ternate, sehingga warga yang tak lain merupakan keluarga dari mertua memutuskan mengantar kami ke pantai menaiki Loangboat untuk kembali pulang.
Setelah pertemuan ini, selanjutnya juga digelar pertemuan kedua, hanya saja sudah memasuki masa kampanye Caleg, dan saya memilih tetap berada di Ternate, sehingga beberapa keluarga mertua di desa Bibinoi yang mendampingi istri saya untuk menggelar pertemuan atau kampanye di Desa Liaro. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H