Mohon tunggu...
HILMAN HANIF
HILMAN HANIF Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saya adalah mahasiswa semester 3 di prodi Bimbingan dan Konseling (BK) FIP UPI, berasal dari Cirebon, dengan IPK 3,74. Saya aktif dalam berbagai kegiatan, seperti menjadi moderator di kelas, anggota DPM BK FIP UPI, dan pernah menjabat sebagai Ketua Ekstrakurikuler Robotik saat SMA serta koordinator divisi logistik di Musyawarah Mahasiswa. Saya dikenal sebagai pendengar yang baik, sering menjadi tempat curhat teman-teman, dan membantu mereka menyelesaikan masalah. Dalam keseharian, saya menerapkan pola hidup sehat dengan bangun pagi, memasak makanan bergizi, serta rutin berolahraga seperti tinju, angkat beban, dan berenang. Saya juga gemar membaca buku, menonton film action, memasak, dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Teknologi dalam Pendidikan Inklusif: Membuka Peluang Tanpa Batas

20 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi: Kunci Masa Depan Pendidikan Inklusif di Indonesia

Bayangkan seorang siswa dengan gangguan penglihatan yang dapat mengikuti pelajaran menggunakan perangkat pembaca layar, atau seorang anak dengan disabilitas fisik yang mampu berpartisipasi aktif dalam kelas melalui teknologi video interaktif. Di era digital ini, hal-hal tersebut bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang diwujudkan melalui teknologi dalam pendidikan inklusif.

Pendidikan inklusif, yang bertujuan memberikan akses belajar setara bagi semua siswa, mendapatkan dorongan besar dari hadirnya teknologi. Berbagai alat, seperti aplikasi pembelajaran adaptif hingga perangkat komunikasi alternatif, memungkinkan siswa dengan kebutuhan khusus mengakses pendidikan berkualitas. Tidak hanya itu, guru kini dapat mendesain pembelajaran yang lebih personal sesuai kebutuhan individu siswa, membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif (Taufiqurrahman, 2022).

Namun, meskipun teknologi membawa dampak besar, tantangan tetap ada. Akses internet yang belum merata, kurangnya pelatihan guru, hingga biaya implementasi yang tinggi sering kali menjadi hambatan dalam penerapan teknologi di pendidikan inklusif (Azizah & Hendriani, 2024). Meski demikian, manfaat yang ditawarkan teknologi jauh lebih besar dibandingkan hambatannya.

 

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang dengan Teknologi

Teknologi telah menjadi jembatan dalam menghadirkan lingkungan belajar yang lebih ramah bagi siswa berkebutuhan khusus. Contoh nyata adalah aplikasi pembelajaran adaptif, yang menyesuaikan tingkat kesulitan materi dengan kemampuan individu siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa dengan kesulitan belajar tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa merasa tertinggal (Mayangsari et al., 2020).

Selain itu, teknologi juga berperan dalam mendukung komunikasi siswa. Misalnya, perangkat Augmentative and Alternative Communication (AAC) memungkinkan siswa dengan gangguan bicara untuk berkomunikasi lebih efektif. Hal ini tidak hanya membantu mereka menyampaikan ide, tetapi juga mendukung interaksi sosial yang lebih inklusif (Salsabila et al., 2022).

Di Indonesia, penerapan teknologi dalam pendidikan inklusif semakin berkembang. Beberapa sekolah sudah menggunakan perangkat lunak seperti Google Classroom dan Microsoft Teams yang menyediakan fitur aksesibilitas, seperti teks otomatis dan pembaca layar. Ini membuka peluang bagi siswa dengan kebutuhan khusus untuk belajar dari mana saja, bahkan di tengah keterbatasan pandemi.

 

Manfaat Besar Teknologi untuk Pendidikan Inklusif

  1. Meningkatkan Aksesibilitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun