Mohon tunggu...
hilman firmansyah
hilman firmansyah Mohon Tunggu... -

Pustakawan, konsultan penelitian, tutor ut, dosen luar biasa ummi sukabumi. Kepala UPT Perpustakaan UNPAS. Ketua Umum Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat (FPPT JABAR), Sekretaris PD IPI JABAR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Dulu, Kini dan Masa Depan

12 November 2014   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:03 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perpustakaan selalu diidentikan dengan buku, gedung dipojok, pustakawan menggunakan kaca mata bolor, dan masalah klasik anggaran minim, sehingga terkesan perpustakaan kurang menarik. Gambaran seperti itu dialami perpustakaan masa lalu di negara berkembang. Bahkan sdm yang ditempatkan di perpustakaan sebagian merupakan orang buangan dari unit lain yang bermasalah.
Peran perpustakaan seolah hanya sebagai pelengkap. Tidak menyadari bahwa peradaban bangsa tersimpan di perpustakaan. Berbagai bidang ilmu pengetahuan tersimpan di perpustakaan, dan merupakan sumberdaya informasi pengetahuan yang sangat besar.
Perkembangan perpustakaan saat ini semakin maju, terutama perpustakaan perguruan tinggi. Bermunculan perpustakaan bertaraf internasional yang dilengkapi dengan berbagai teknologi modern. Masuk ke perpustakaan seolah ke super market,.menggunakan eskalator, dilengkapi lift dan ruangan ber-ac.
Fungsi perpustakaan saat ini sudah berkembang sesuai tuntutan pemustaka yang serba instan, sehingga mengharuskan perpustakaan dilengkapi teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
Pemustaka saat ini menginginkan dilayani serba cepat dan tepat,berbagai kebutuhan dapat terpenuhi, bila tidak maka perpustakaan akan ditinggalkan.
Perpustakaan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan memiliki layanan beragam akan diminati oleh pemustaka, sebaliknya perpustakaan yang seadanya, akan semakin ditinggalkan pemustaka.
Pengelolaan perpustakaan menggunakan konsep-konsep modern, dimulai dari pengadaan koleksi, pengolahan sampai koleksi dilayankan.
Pada dekade sebelumnya pengadaan koleksi secara konvensional, saat ini sudah dilengkapi teknologi komputer dan internet, bahkan cara pembayaran nya pun sudah bisa dilakukan via transfer serta kartu kredit.
Perpustakaan digital pun menjamur dimana-dimana. Kehadiran mbah google awalnya sebagai pesaing hebat, saat ini sebagai patner.
Di masa yang akan datang perpustakaan digital akan semakin berkembang, bahkan pemustaka semakin dimanjakan dengan kehadiran gadget yang semakin canggih bisa mengakses berbagai kebutuhan informasi dan pengetahuan. Ejournal, ebook bukan hal aneh lagi. Pemustaka akan semakin terbiasa dan beragam mengakses berbagai koleksi dalam berbagai media.
Selamat berkarya dan berkreativitas, moga peran perpustakaan semakin diminati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun