Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Prediksi Kompasiana 2016

31 Desember 2015   10:47 Diperbarui: 31 Desember 2015   12:19 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Iklan Kompasiana di KRL yang merupakan salah satu terobosan Kompasiana di 2015. (Sumber Gambar: Josephus Primus)"][/caption]

Tahun 2015 adalah salah satu masa terpenting Kompasiana dengan telah menjangkau milestone besar bagi komunitasnya dan blogger nasional. Dua kali ramai-ramai makan siang dengan Presiden Jokowi tak hanya membuktikan bahwa Kompasiana punya posisi strategis bagi para pengambil keputusan puncak di Indonesia. Tapi juga sebagai endorsement besar bagi industri konten digital nasional. Endorsement ini akan berimbas langsung ke popularitas, pengaruh, jumlah user dan konten, dan nilai bisnis Kompasiana dalam industri. Di 2015 popularitas Kompasiana juga kian moncer di mata industri lain yang kemudian kita lihat dalam bentuk lomba blogging, blogtrip dan Nangkring. Bagaimana kira-kira pengelola Kompasiana dan seluruh komunitasnya akan menghadapi ini?

Berikut ini adalah prediksi saya pribadi tentang apa yang akan terjadi di Kompasiana tahun 2016 yang datang besok.

PLATFORM

Lupakan final platform. Era dimana orang membutuhkan sesuatu yang selalu diperbaharui ketimbang versi revolusioner membuat final platform tak relevan lagi. Platform akan selamanya 'beta' seperti aplikasi ponsel yang update minimal 2 kali per bulan. Begitu juga dengan Kompasiana 2016 dimana kita akan bisa melihat beberapa pembaruan fitur atau diversifikasi platform.

Pertemuan terakhir saya dengan COO Kompasiana Pepih Nugraha di Kompasianival 12 Desember lalu di Jakarta, ia menyebut sedang menggenjot pengembangan mobile application Kompasiana. Bukan barang baru dan Kompasiana lambat mengadopsi teknologi itu untuk menjaring user dalam ekosistem mobile device. But late is better than never. Setelah melakukan lompatan besar pada platform website di tahun 2015, kemungkinan besar Kompasiana versi mobile app akan hadir di 2016.

Namun sebagai bagian dari sebuah korporasi besar, Kompasiana akan dihadapkan dengan pertanyaan atau tantangan ini: dengan cara apa agar investasi pengembangan mobile app Kompasiana menjadi menguntungkan dari aspek bisnis?

Pengelola Kompasiana harus bisa menjawab pertanyaan ini di lingkungan internalnya. Membangun mobile app tidak murah, apalagi mengembangkan, merawat dan memperbaharuinya terus-menerus. Ia harus bisa menjadi produk digital yang menguntungkan dan bisa dimonetisasi (monetize). Mobile app akan menjadi sebuah entitas baru, tak sekedar meningkatkan user experience dan menaikkan skalabilitas (menjaring) user.

Tapi justru di situ masalahnya. Kompasiana yang dari dulu hingga sekarang merupakan produk digital, dibangun oleh perusahaan yang core business-nya bukan produk digital, tapi konten. Begitu pula orang-orang di dalamnya. Saya berani bertaruh, jumlah platform developer di Kompasiana jumlahnya tidak lebih dari 20% (bahkan 10%?) dari total workforce Kompasiana. Itu sebabnya kita melihat fitur-fitur Kompasiana lambat di-update. User experience-nya begitu-begitu saja. Web versi baru ini pun baru hadir di tahun ke-7. Di tahun 2016-pun sebaiknya kita tak perlu berharap banyak soal web platform.

Tanpa perubahan paradigma dan kultur internal Kompasiana, Kompas Digital atau Kompas Group, lompatan terbesar di sisi platform 2016 'sekedar' rilisnya mobile app. Itu pun dalam bentuk yang sederhana. Sekedar 'menggugurkan kewajiban' Kompasiana harus hadir dalam ekosistem mobile app.

Dalam perbincangan dengan Kang Pepih, saya memintanya mengantisipasi betul kehadiran Facebook Instant Articles. Fitur baru yang telah dijajal Kompas.com tersebut meletakkan konten langsung di mesin Facebook sehingga user bisa membuka halaman 10 kali lebih cepat dibandingkan mengakses halaman web. Facebook memang 'tidak mau' user-nya keluar dari ekosistem Facebook. Kemungkinan, di 2016 Kompasiana akan turut menjajal Instant Articles ini dengan menghadirkan tulisan-tulisan headline di sana.

POPULARITAS DAN PENGARUH

Kompasiana akan makin gilang-gemilang di 2016. Dua kali pertemuan para Kompasianer dengan Presiden Jokowi menjadi milestone teramat penting. Terlebih lagi pertemuan rutin dengan Presiden akan diadakan tiap 3 bulan sekali dan 2 Kompasianer akan selalu ikut kunjungan kerja Presiden. Di tahun 2015 Kompasiana telah mendudukkan dirinya pada popularitas tertinggi komunitas konten digital di ring-1 pengambilan keputusan teratas negeri ini. Popularitas itu akan makin kuat di 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun