[caption id="attachment_413052" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption] Mulai 21 April 2015 lalu Twitter telah merilis Twitter Ads di Indonesia yang ditunggu-tunggu pelaku digital marketing dan social commerce nasional. Apalagi Twitter Ads menyasar pelaku bisnis UKM dengan tarif yang rendah. Kalau untuk pilihan social ads, Facebook Ads memang sudah lama hadir di Indonesia, dan tulisan ini bukan untuk membandingkan Facebook Ads dan Twitter Ads. Lewat Twitter Ads para pengiklan (baik brand besar maupun pelaku UKM) bisa memecahkan masalah berikut: 1. Segmentasi Audien Segmentasi audien selalu jadi topik penting sekaligus memusingkan para pengiklan. Bagaimana cara menemukan prospect audience dan memisahkan mereka dari unprospect audience. Bagaimana memaksimalkan anggaran iklan untuk datang ke prospect audien, bukan ke unprospect audience. Urusan prospect audience ini juga makin detil. Tak cuma urusan di mana lokasi mereka, tapi juga gender, usia, bahasa sampai kesukaan/hobi. Di social media, dalam hal ini Twitter, semua profile dan perilaku kita dapat dibaca oleh Twitter lewat isi profile, timeline dan siapa yang kita follow. Data-data ini sangat berguna buat pengiklan. Misal anda punya sebuah toko baju di Jakarta dengan desain pop ala anak muda tapi khusus wanita. Maka yang anda sasar lewat iklan adalah wanita yang tinggal di Jakarta, yang memiliki ketertarikan pada fashion atau musik. Anda juga menilai para fans Agnez Monica (@Agnezmo) juga menjadi pasar yang empuk. Selain itu anda juga menyasar setiap pengguna Twitter yang sedang melakukan pencarian dengan kata kunci 'baju' 'jakarta' 'toko baju' atau semacamnya. Setelah anda membuat iklan/campaign, Twitter akan rutin menayangkan iklan anda ke target audience anda. Iklan akan tampil di timeline atau dalam bentuk rekomendasi 'who to follow'. Artinya, anda tidak perlu lagi repot memikirkan berapa orang yang menyaksikan iklan anda, itu urusan Twitter dengan menayangkan iklan selebar mungkin disesuaikan dengan target audience anda. Fasilitas-fasilitas ini semua disediakan oleh Twitter Ads yang bisa anda akses lewat pilihan Twitter Ads lewat website Twitter (via desktop browser). [caption id="attachment_1590" align="aligncenter" width="600" caption="Posisi penayangan Twitter Ads web click/conversion"]
2. Disesuaikan dengan Tujuan Beriklan lewat Twitter Ads bisa disesuaikan dengan tujuan anda: menambah follower, menaikkan engagement (retweet, favorite), menaikkan trafik kunjungan ke website, menaikkan jumlah pengguna mobile app yang anda buat, atau mendapatkan lead/prospect lewat email. [caption id="attachment_1599" align="aligncenter" width="486" caption="Pilihan campaign atau objective anda di Twitter Ads"]
KEKURANGAN TWITTER ADS
Saya mencatat beberapa kekurangan Twitter Ads khususnya untuk Indonesia. Meski itu bisa dimaklumi karena baru dirilis dalam hitungan hari. Saya percaya Twitter akan terus mengembangkan Twitter Ads untuk Indonesia. Berikut adalah beberapa kekurangan: 1. Target Kota yang Terbatas Audiens berdasar target kota baru sebatas di Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Selain itu belum bisa ditarget. [caption id="attachment_1598" align="aligncenter" width="600" caption="Baru 3 kota di Indonesia yang bisa ditarget"]
l
4. Tidak Muncul di Aplikasi Pihak Ketiga Ada ribuan mobile application Twitter stream yang dikembangkan pihak ketiga seperti Tweetcaster, Ubersocial, Echofon dll. Twitter Ads tidak bisa ditampilkan di aplikasi ini, padahal penggunanya sangat besar. Twitter Ads hanya bisa tayang di website Twitter, mobile app buatan Twitter dan pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan Twitter seperti Hootsuite dan Flipboard. 5. Mahal Berbagai testimoni menyebutkan Twitter Ads lebih mahal ketimbang Facebook Ads. Misal seperti yang dipaparkan Mailcloud, cost per follow mencapai 0,37 poundsterling atau Rp5.000. Bahkan Wordstream mencatat cost per mille Twitter Ads mencapai $3,5, sedangkan Facebook Ads hanya $0,59. [caption id="attachment_1602" align="aligncenter" width="600" caption="Twitter Ads vs Facebook Ads (Wordstream)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H