Mohon tunggu...
Hilma Hilma
Hilma Hilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi berolahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Kaligrafi terhadap Peradaban Islam

23 Mei 2024   17:01 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam, atau tepatnya kebudayaan Islam-seperti dikatakan Ismail al Faruqi- memandang keindahan sebagai nilai tempat bergantungnya seluruh validitas Islam, yang terpancar melalui nilai-nilai keindahan absolut al Quran. "Al Quran Maha Mulia, tidak ada yang melebihi otoritas al Quran selain Allah sebagai pemberi sumber-Nya". Al Faruqi selanjutnya mengisyaratkan, estetika dalam Islam adalah sublimasi bukti keilahian, yaitu al Quran tidak dapat ditiru atau ditandingi, baik dalam hal sastra, komposisi, irama, keindahan, balaghah, kesempurnaan gaya serta kekuatan dalam menampilkan makna. Dalam konsep Islam, Allah adalah pusat dari nilai-nilai estetika ini.

Kaligrafi Islam adalah pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual (al haqa'iq) yang terkandung di dalam wahyu Islam. Kaligrafi datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam. Dibandingkan dengan seni Islam yang lain, kaligrafi memperoleh kedudukan paling tinggi, dan merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Oleh karena itu kaligrafi sering disebut sebagai "seninya seni Islam". Kualifikasi ini memang pantas karena kaligrafi mencerminkan kedalaman makna seni, yang esensinya berasal dari nilai dan konsep keimanan.

seni kaligrafi memiliki konstribusi positif dalam penyebaran agama Islam di seluruh penjuru dunia. Seni ini merupakan salah satu seni yang sangat berharga dan dihormati oleh seluruh kaum muslimin. Kaligrafi yang merupakan "pengejawantahan" firman Allah SWT akan terus berkembang dengan beraneka model sebagai bentuk pengapresiasian umat Islam terhadap tulisan indah Arab, sehingga seni kaligrafi terus mengalami perkembangan dan tidak menutup kemungkinan akan memunculkan kaligrafer handal sekelas Ibnu Muqlah pada masa Abbasiyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun