Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor Degree of Public Education University of Ibn Khaldun Bogor

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Aku Bilang Jangan Menyerah, tapi Aku Sendiri Bingung Caranya Bertahan

25 November 2024   08:45 Diperbarui: 28 November 2024   10:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: PEXELS/MIKOTO.RAW)

Aku bilang jangan menyerah, tapi aku sendiri bingung caranya bertahan.

Kadang hidup penuh dengan ironi. Kita menyemangati orang lain agar tidak menyerah, tetapi di dalam hati kita merasa begitu lelah, bahkan bingung cara bertahan.

Kalau kamu pernah merasa seperti ini, percayalah, kamu tidak sendirian. Aku pun pernah ada di posisi itu, dan aku ingin berbagi sedikit cerita untuk kita sama-sama saling menguatkan.

Mengakui Kelelahan Itu Tidak Apa-Apa

Saat kita terus berkata, "Jangan menyerah," kita sering lupa untuk memberi ruang pada diri sendiri.

Aku ingat betul momen di mana aku merasa terjebak antara ingin terlihat kuat dan ingin menangis sejadi-jadinya. Tapi aku belajar sesuatu: tidak ada yang salah dengan merasa lelah.

Kamu tahu? Mengakui bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja bukan tanda kelemahan, melainkan keberanian.

Kalau aku bisa jujur, momen aku berhenti berpura-pura kuat justru jadi titik awal aku memahami apa yang sebenarnya aku butuhkan.

Jangan takut untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam, dan mengizinkan dirimu merasakan semuanya.

Belajar Bertahan dari Hal-Hal Kecil

Aku sering berpikir bahwa bertahan itu harus besar dan spektakuler, seperti langsung menyelesaikan semua masalah dalam semalam.

Tapi kenyataannya? Bertahan sering kali terlihat seperti hal-hal kecil yang kadang kita anggap sepele.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun