Setiap orang pasti tahu hidangan yang terbuat dari kentang, telur, dan terigu ini dinamakan perkedel. Setiap orang yang mendengar kata perkedel pasti meyakini bahwa makanan tersebut berasal dari kentang dan asli berasal dari Indonesia. Tapi aslinya, perkedel ini bukan murni khas Indonesia lho? Kok bisa!Â
Jadi begini, Perkedel ini memiliki berbagai varian nama, setiap negara di eropa memiliki sebutan yang berbeda-beda yaitu Frikadeller, Frikadellen, Fleischpflanzerl (Jerman) dan sebagainya. Di negara barat sana biasanya frikadeller ini dibuat dari daging cincang yang dipadatkan kemudian digoreng, berbeda sekali dengan perkedel disini yang berbahan dasar kentang. Resep tradisional dari Frikadeller ini memiliki berbagai macam versi namun bahan inti yang biasanya terdapat dalam Frikadeller ini masih sama, antara lain : Daging Giling, Bawang Bombay, Roti, Telur, dan Bumbu. Daging yang biasa digunakan dalam resep Frikadeller adalah campuran antara daging sapi dan babi, pada resep tahun 1790 an yang ditemukan oleh Theodor Fontales Frikadeller ini tidak akan lengkap tanpa kapulaga dan bunga pala. Pada resep tradisional pula Frikadeller digoreng menggunakan Lemak Babi atau Sapi namun pada saat ini lebih sering digoreng menggunakan mentega murni (Kimberly Killebrew: 2019)
Di Nusantara sendiri, pada masa Hindia Belanda biasanya Frikadeller ini disajikan sebagai Rijsttafel bersamaan dengan Biefstuk (Bistik), goedir (agar-agar), smoor (semur), rol-lade, sup, resoulles (Risol), dll. Rijsttafel sendiri berasal dari bahasa belanda yaitu dari gabungan kata rijs atau Nasi dan tafel atau meja, berdasarkan kedua kata tersebut Rijsttafel dapat diartikan sebagai 'Meja Nasi' namun arti sebenarnya dari Rijsttafel adalah hidangan pendamping nasi yang merupakan hasil dari akulturasi antara budaya Jawa dengan Belanda. Penggunaan rempah-rempah dan Nasi dalam masakan Hindia Belanda tentu tidak dapat dipisahkan sebaliknya masakan Belanda sendiri jarang sekali menggunakan rempah-rempah, hal inilah yang membuat orang Belanda memasukan unsur-unsur barat kedalam makanan mereka dan diberi istilah Indische Keuken (Kuliner Hindia) yaitu Rijsttafel (Nurlitasari & Ikaningtyas, 2022) Akulturasi budaya ini dapat terjadi karena yang menjadi tukang masak di dapur para pejabat Hindia Belanda adalah orang asli Jawa/Indonesia, mereka terbiasa memasak makanan lokal untuk dihidangkan kepada tuannya, namun jelas orang Belanda tidak terbiasa dengan makanan tersebut sedangkan para tukang masak pun tidak terbiasa memasak masakan Belanda, oleh karena itu lahirlah gabungan dari kedua budaya makanan tersebut. Para Mbok tukang masak dan Nyai merupakan pelopor dari adanya Rijsttafel ini.
Asal-Usul Perkedel Kentang
Tidak ada yang tahu pasti darimana Frikadeller ini berasal, sebagian menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari Denmark, sebagiannya lagi menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari Jerman Utara, Frikadeller berasal dari bahasa Jerman yaitu "Frikadelle" yang memiliki arti bola-bola daging. Bisa saja makanan ini memang berasal dari Jerman dan menyebar ke negara-negara lain dengan nama yang berbeda-beda pun resep yang dimodifikasi pula. Di negara-negara Eropa, umumnya Frikadeller atau Perkedel ini berbahan baku daging, hanya di Indonesia saja Perkedel berbahan baku kentang, hal ini dapat terjadi berkat modifikasi resep pada masa Hindia Belanda oleh para tukang masak dikarenakan kelangkaan daging.
      Di Indonesia sendiri Perkedel sendiri dibawa oleh orang-orang Belanda, para meneer atau pejabat Belanda kerap kali meminta para tukang masak dirumahnya untuk memasak Frikadeller, Hasil akulturasi frikadeller menjadi perkedel adalah makanan daging cincang dicampur kentang tumbuk yang digoreng. Pada saat itu karena daging berharga mahal maka sampai saat ini perkedel hanya berbahan dasar kentang dan dibalur telur kocok untuk menyatukan adonan supaya tidak pecah sewaktu digoreng (Windiany, Okky Nawa, & Supriyono, 2023)
Macam-macam olahan perkedel
Di masa kini, perkedel tidak hanya terbuat dari kentang atau daging saja, terdapat banyak inovasi yang membuat perkedel ini menggunakan bahan baku yang berbeda. Misalnya saja perkedel tahu dan perkedel jagung.
Perkedel Tahu
