Kupandangi sorot cahaya matahari pagi yang tak bisa sampai menghangatkan hatiku yang baru saja diguyur hujan lebat. Sekelebat wajahnya hadir, bersamaan seukir senyum termanis ku.Â
Untuk kali pertama aku patah hati. Untuk kali pertama aku kehilangan salah satu topik do'a yang selalu membuatku lebih romantis dengan sang pencipta. Dan untuk kali pertama juga, aku bisa sangat mudah mengikhlaskan seseorang.Â
Mungkin karena dari awal, aku mencintainya dengan ikhlas. Maka tak sulit bagiku untuk melepaskannya dengan ikhlas.Â
Dalam patah hati terikhlas ini, secangkir kopi membantuku untuk banyak belajar bahwa tak semua hal harus kita nikmati dalam keadaan manis. Kadang pahit justru memberikan banyak pelajaran baru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H