Mohon tunggu...
Hillon Goa
Hillon Goa Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang merindukan Indonesia yang tertib dan nyaman. Bangga menjadi anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Hirau Aturan). Kalau anda juga rindu Indonesia yang tertib dan nyaman, ayo bergabung di GEMAHIRA(klik saja)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pakai Helm SNI, Bro...

1 April 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:03 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pakai helm SNI, bro.. Entar kena razia lho..," itulah kalimat yang siap dilontarkan oleh teman-teman anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Peduli Aturan) mulai tanggal 1 April 2010 ini manakala melihat ada pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini adalah salah satu kegiatan GEMAHIRA menyusul diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas yang mulai berlaku per 1 April 2010 bahwa pengendara sepeda motor harus mengenakan helm standar SNI. [caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="Gb dari http://yvcbogor.files.wordpress.com"][/caption]

Helm SNI dapat dikenali dari logo SNI di bagian belakang helm berupa tulisan SNI yang dicetak timbul atau embos, bukan stiker atau cat.

Meskipun pengendara motor yang tidak mengenakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) belum akan ditilang mulai 1 April hingga 10 April jika terkena razia, GEMAHIRA melakukan kegiatan itu sebagai upaya sosialisasi peraturan baru tersebut. Kami memang sengaja memilih kalimat diatas dalam kegiatan itu dengan bebeberapa alasan antara lain:

  1. Tidak merendahkan harga diri pengendara motor
  2. Akan lebih diperhatikan
  3. Tidak terkesan memaksakan atau menggurui
  4. Lebih diterima sebagai informasi yang bermanfaat

Berbeda tentunya jika kami menggunakan kalimat, "Pakai helm SNI bro, biar kalo kecelakaan kepala anda tidak terluka parah..." Kalimat ini bisa ditangkap sebagai menggurui, merendahkan atau informasi yang basi,  karena pada dasarya mereka sudah paham hal itu. Terbayang reaksi dan jawaban mereka akan seperti, "Kepala-kepala gue, apa urusan loe" atau, "Emangnya loe mo beliin, apa?" dan sejenisnya. GEMAHIRA memang menggunakan cara-cara yang empatik  dalam mengajak orang berpeduli aturan. Yang paling penting adalah kami sendiri harus menaati aturan yang berlaku. Memang sangat memprihatinkan bila mengingat kesadaran untuk keselamatan diri sendiri saja masih harus dipaksa melalui aturan. Bagaimana pula bila hal itu demi orang lain? Tengok saja banyaknya kendaraan yang justru membahayakan orang lain dengan menggunakan lampu rem yang menyilaukan, atau parkir sembarangan menutupi jalur bagi pengguna lainnya. Itulah tantangan kita selanjutnya. Kapan ya pak polisi mengeluarkan atau melakukan penindakan atas perilaku berlalulintas yang membahayakan orang lain? Salam Sobat, http://gemahira.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun