Mohon tunggu...
Hillon Goa
Hillon Goa Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang merindukan Indonesia yang tertib dan nyaman. Bangga menjadi anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Hirau Aturan). Kalau anda juga rindu Indonesia yang tertib dan nyaman, ayo bergabung di GEMAHIRA(klik saja)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Barbarisme Koja: Kalau Orang...

14 April 2010   22:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel Menarik Terkini

-----------------------------------------------------------------------

Sedih dan pilu rasa hati ini menyaksikan kekerasan yang terjadi di Koja, Priok antara Satpol PP dan beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi-organisasi tertentu (Saya tidak berani menyebut Masyarakat Koja karena tidak semua orang Koja terlibat dan banyak pula orang non Koja yang terlihat lebih agresif). Pameran kebrutalan dan barbarisme yang terjadi dalam bentrokan itu begitu gamblang dipertontonkan kedua belah pihak yang berseteru. Orang yang sudah tidak berdaya menjadi bulan-bulanan sadistis makhluk haus darah (sorry, really they are more like creatures than human being). Kebencian dan dengki kental mengalir di wajah, kaki dan tangan mereka untuk menghancurkan apapun yang dipandang sebagai milik lawan. Tak ada sinar Tuhan menyelimuti hati mereka meski atas nama Tuhan mereka teriakkan demi membenarkan tindakan masing-masing pihak. Dalam kedaan seperti ini kedua belah pihak tentu merasa yang benar dan lawan merekalah yang salah. Tak ada yang mau mendengarkan pendapat lawannya. Sebaliknya, perkataan yang dikeluarkan semata berupa serangan kepada lawan, bukanlah usulan yang win-win. Permainan mereka adalah zero sum game, hasilnya lose-lose. Kenapa bisa begitu? Jawabnya sederhana, itu terjadi akibat KOJA: Kalau Orang Jadi Arogan..! GIAKORE... Gitu Aja Kok Repot! Anda punya GIAKORE untuk ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun