Mohon tunggu...
Hillon Goa
Hillon Goa Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang merindukan Indonesia yang tertib dan nyaman. Bangga menjadi anggota GEMAHIRA (Gerakan Masyarakat Hirau Aturan). Kalau anda juga rindu Indonesia yang tertib dan nyaman, ayo bergabung di GEMAHIRA(klik saja)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo JIHAD, Kenapa Tidak?

13 Maret 2010   08:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:27 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignright" width="150" caption="Mari Bergabung, bro"][/caption] Mungkin kata Jihad bahkan kalimat ajakan untuk berjihad sudah sering anda dengar, tetapi saya jamin yang satu ini hal yang masih baru, yang berbeda dari yang lain. So pasti karena baru saja saya ciptakan setelah bising mendengar kata jihad di berbagai media menyusul banyaknya teroris yang di-dor oleh aparat penegak hukum akhir-akhir ini. Meski berbeda namun ajakan diatas inspirasinya memang muncul dari rasa tidak aman yang dirasakan oleh masyarakat akibat ulah terorisme, dalam berbagai bentuk, yang terjadi di masyarakat. Ada terorisme yang dilakukan oleh "teroris" yang kita kenal selama ini, ada pula terorisme yang dilakukan oleh para preman, atau pengguna lalulintas yang tidak tertib, bahkan terorisme yang tercipta akibat kebijakan/peraturan yang tidak adil dan sebagainya. Semua itu bermuara pada ketidak adilan, rasa tidak aman, ketidak-tertiban dan hidup yang tidak nyaman. Penasaran?  Apa sih JIHAD yang satu ini?  Well, kata JIHAD yang saya maksudkan adalah singkatan dari Jadikan Indonesia (tempat untuk) Hidup Aman dan Damai. Tentu anda sepakat dengan saya ada begitu banyak ketidak- tertiban yang terjadi di sekitar kita. Contoh yang paling kasat mata ya itu lalu lintas yang pating semrawut gak aturan. Pengguna jalan seenak udelnya melangar rambu-rambu tanpa peduli akibatnya bagi orang lain, mulai dari tidak pakai helm, menggunakan bahu jalan, parkir di tempat yang terlarang hingga menjalankan kendaraan melawan arus (maaf ini terutama pengendara sepeda motor). Diluar lalu lintas pun ada seribu ketidak-tertiban yang bisa anda sebutkan terjadi setiap hari di sekitar kita. Disiplin pada aturan tampaknya menjadi sesuatu yang langka dan sering malah dilecehkan. Buang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, jualan tidak pada tempatnya, hingga Korupsi yang membudaya itu jelas menunjukkan ketidak-patuhan pada aturan.  Sungguh sangat sedih setiap kali mendengar kilah "Aturan kan dibuat untuk dilanggar". Tidak heran kalau hampir semua aturan dilanggar dengan rasa bangga, aih-alih rasa bersalah. Mungkin hanya tersisa satu saja aturan yang belum dilanggar yakni "Masuk ke dalam masjid harus melepaskan alas kaki". Mentalitas model apakah fenomena ini? Lalu, bagaimana kita bisa ber JIHAD kalau hanya kita sendiri yang mau tertib sementara semua orang tidak tertib. Anda mungkin akan bilang "Gue bakal gak kebagian kalo ngantri sendiri, wong yang lain pada gak ngantri?" Kita sering malah jadi konyol kalau taat aturan sementara banyak orang lain tidak mempedulikannya, bukan? Lha, kalau semua kita berpikir begitu mau jadi apa hidup kita, mau jadi apa bangsa ini? Bangsa barbar di era informasi? weleh.... Saya percaya kita semua merindukan hidup yang tertib, aman dan nyaman. Teman-teman yang saya tanya selalu menjawab MAU atau YA tetapi kalau sendirian ya Ogah ah! Jadi, kuncinya kalau ada teman hayo! Nah karena itu musti ada yang mau memulanya, tapi siapa? Mungkin kita harus membuat gerakan peduli aturan semacam paguyuban atau organisasi yang menjadi wadah bagi orang-orang ingin tertib pada aturan. Dengan begitu kita akan tahu kita tidak sendirian. Kalau anda setuju kita beri nama GEMAHIRA alias Gerakan Masyarakat Hirau Aturan, gimana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun