Mohon tunggu...
Hilham Muhammad
Hilham Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mainan Edukasi, Bisnis Unik di Era Ekonomi Kreatif

8 Juni 2022   13:42 Diperbarui: 8 Juni 2022   14:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasangan suami istri Bapak Anwar dan Ibu Anna Maydawati membangun bisnis mainan edukasi anak yang merupakan salah satu lini bisnis yang dapat dikatakan unik dan kreatif. 

Bisnis unik ini memiliki brand yang bernama Mainan Edukasi Empat Serangkai. Diakui oleh owner sendiri, bisnis ini dibangun karena dilatarbelakangi oleh hobi masa kecilnya. Harapan agar dapat memberikan manfaat khususnya dalam hal perkembangan stimulus anak merupakan salah satu misi mengapa brand ini terus berkembang dan berinovasi.

"Motivasi brand kami ini dibuat sebenarnya sih karena hobi masa kecil saya yang memang dulunya gemar bermain puzzle block. Semakin lama mendalami bisnis ini kami merasa bahwa selain mencari keuntungan, melihat anak-anak yang antusias bermain puzzle empat serangkai ini justru memberi motivasi kami supaya kedepan bisa lebih banyak anak-anak lain juga dapat merasakan kesenangan yang sama." Terang Bu Anna kepada Tim PDD Kelompok 18 KKN-T 18 pada Sabtu (26/03/2022).

Produk mainan edukasi ini terbuat dari kayu pinus dengan bentuk fisik yang child-friendly sehinga aman untuk dimainkan anak-anak. Produk ini menjual kesulitan dalam memainkannya mengikuti tingkat level usia anak, karena mainan edukasi merupakan produk mainan yang berfungsi untuk mengasah stimulus otak anak-anak serta melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan suatu hal. 

Dokpri
Dokpri

Untuk pemasarannya, owner menjejaki berbagai platform marketing mulai dari social media, website, Youtube, dan berbagai marketplace. Titik growth bisnis yang sempat terguncang pada saat pandemi kemarin membuat owner memutar otak untuk menggenjot penjualan dengan cara mengikuti bazaar serta event-event khusus UMKM yang diselenggarakan berbagai pihak. Salah satu problem yang dirasakan UMKM mainan edukasi ini adalah kesulitan dalam membranding produk mereka.

Dengan adanya Mahasiswa KKN-T UPNVJT Kelompok 18 yang mengabdi di lingkungan Gunung Anyar Tambak ini, Pak Anwar selaku owner berharap nantinya mahasiswa dapat membantu pengembangan bisnis mereka baik itu dengan memberi saran dan masukan serta berbagai hal yang diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi bisnis mainan edukasi ini dan bagi UMKM lain yang ada di lingkup pengabdian Kelompok 18.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun