Mohon tunggu...
Hilda zahra
Hilda zahra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa jurusan akuntansi yang disisi lain sangat menyukai organisasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknologi Pangan

30 Juni 2024   22:14 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi pangan sering dibahas dalam masyarakat dizaman sekarang ini . Kemajuan tersebut memiliki banyak keuntungan karena masyarakat mendapatkan kesempatan unik untuk meningkatkan kebiasaan makan mereka. Pengurangan limbah, pencetakan makanan 3D, dan sistem pangan alternatif adalah teknologi efektif yang membantu individu mengubah kondisi hidup dan kerja mereka. Pada saat yang sama, tantangan seperti degradasi tanah, pencemaran lingkungan, dan emisi gas rumah kaca yang terkait dengan teknologi yang sedang berkembang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dasar-dasar dan sejarah teknologi pangan dan menerapkannya pada urusan terkini. Hubungan antara teknologi pangan, sumber daya hayati, dan kesadaran publik sangat penting untuk memahami bagaimana sains pangan dapat ditingkatkan dan diterapkan untuk kesehatan global, kemajuan manusia, dan keselamatan.

Meskipun teknologi pangan terbukti berhasil, seluruh sistem pangan masih di bawah tekanan dari bidang lain. Misal, masyarakat ingin tau lebih banyak tentang pilihan makanan mereka atau melihat bagaimana produk ditanam, disimpan, dan didistribusikan. Oleh karena itu, digitalisasi di sektor pangan sangat dihargai untuk mengikuti pola makan yang sehat . Meskipun kesenjangan pengetahuan yang ada dan pengalaman yang terbatas mencegah pencapaian tertentu, nilai ilmu dan teknologi pangan terletak pada pemahaman kemungkinan penggunaan sumber daya pangan dengan benar. Perhatian terhadap penelitian pangan membantu meminimalkan limbah, menyimpan dan mendistribusikan produk secara efisien, dan menyelidiki asal biologis makanan. Ketertarikan pada teknologi pangan tidak berarti membuat penemuan atau terlibat dalam pekerjaan ilmiah, tetapi untuk menunjukkan rasa hormat dan penggunaan yang tepat dari pengetahuan yang telah ditawarkan.

Teknologi dan sains pangan terus mengembangkan area tempat orang belajar dan menerapkan berbagai metode dan teknik untuk membuat, menyimpan, dan berbagi produk pangan. Selain manfaat kesehatan yang nyata, teknologi dalam proses pangan berkontribusi pada pengembangan bisnis dan peningkatan hubungan interpersonal. Orang mendapat kesempatan bagus untuk menghemat waktu saat membuat makanan atau bertukar pengalaman dengan teknik kontemporer. Adalah keliru untuk percaya bahwa hanya ilmuwan yang memahami nilai teknologi pangan, dan jutaan warga biasa di seluruh dunia mengamati betapa bermanfaat dan menantangnya bidang ini. Namun, kemajuan gizi tertentu, pencetakan 3D, keberlanjutan, dan pengelolaan limbah membuktikan perlunya terus berinvestasi dalam teknologi pangan.

REFERENSI 

Berk, Zeki. Rekayasa dan Teknologi Proses Pangan . Edisi ke-3, Pers Akademik, 2018.

Institut Teknologi Pangan. “Tentang Ilmu dan Teknologi Pangan.” IFT , 2019, Web.

Mantihal, Sylvester, dkk. “Pencetakan Makanan 3D sebagai Cara Baru Menyiapkan Makanan: Sebuah Tinjauan.” Jurnal Internasional Gastronomi dan Ilmu Pangan , vol. 22, 2020. Science Direct .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun