Mohon tunggu...
Hilda Sania Salsabila
Hilda Sania Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KH. Achmad Shiddiq Jember

Content Writer | Content Creator | Copy Writer | Edukasi | Gen Z Blog | https://iyahildasaniablog0404.blogspot.com IG | https://instagram.com/sanisasabila?igshid=MzNlNGNkZWQ4Mg==

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Masanya Bertemu Tuhan tapi Jangan Buat Jadwal Sendiri

27 Oktober 2023   22:33 Diperbarui: 27 Oktober 2023   22:35 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyaknya berita bunuh diri mulai dari mahasiswa hingga anak SMK, yang kian meresahkan. Mulai dari kasus Pada Selasa, 10 Oktober 2023, seorang mahasiswi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dilaporkan bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 Mall Paragon Semarang sekitar pukul 17.20 WIB. Kasus lainnya melibatkan seorang siswi SMK yang sengaja menabrakkan dirinya ke kereta api yang melintas. Terdapat juga insiden yang melibatkan 76 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang melukai tangan mereka sendiri. Kejadian serupa juga terjadi pada 11 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Situbondo.

Para siswa dilaporkan melakukan tindakan ini karena mereka menghadapi berbagai masalah. Beberapa ahli psikologi anak berpendapat bahwa konten TikTok, seperti tantangan yang berbahaya, dapat memengaruhi perilaku anak-anak. Contohnya, ada kasus di luar negeri di mana anak-anak terlibat dalam tantangan menahan nafas atau tindakan berbahaya lainnya yang berujung pada kecelakaan fatal, termasuk penggunaan bahan berbahaya dan bahkan berinteraksi dengan hewan berbahaya.

Lebih dari 90 persen dari individu yang merasa ingin bunuh diri mengalami gangguan mental, seperti depresi, gangguan bipolar, atau kondisi kesehatan mental lainnya. Selain itu, faktor-faktor seperti penyakit kronis, penyalahgunaan zat, pengalaman trauma akibat kekerasan, kondisi sosial ekonomi yang sulit, dan bahkan perasaan kehilangan cinta juga seringkali menjadi pemicu keinginan untuk melakukan bunuh diri. 

Beberapa hal yang kita bisa berkontribusi untuk mencegah terjadinya bunuh diri 

Bunuh diri adalah masalah serius yang dapat memengaruhi siapa pun, termasuk teman, keluarga, atau rekan kerja Anda. Penting untuk memahami tanda-tanda dan cara memberikan dukungan kepada seseorang yang mungkin berisiko. Inilah beberapa langkah pencegahan bunuh diri yang dapat membantu:

1.Mengenali Tanda-tanda:

Perhatikan perubahan drastis dalam perilaku, seperti penarikan diri atau marah yang tidak biasa.

Waspadai perubahan pola tidur atau makan yang ekstrem.

Jika seseorang sering berbicara tentang keinginan bunuh diri atau kehilangan harapan, jangan abaikan hal ini.

2.Ajak Berbicara:

Berbicaralah dengan orang yang Anda khawatirkan. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun