Mohon tunggu...
Hilda Putri Kusumawardani
Hilda Putri Kusumawardani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ordinary Citizen

Berawal dari suka dengerin curhatan temen, sering bantu temen nyusun problem solving, bantuin tugas temen yang kuliah-kerja dari tugas sepele sampai yang berat, kebetulan hobi nulis cerita pendek di platform online dan akhirnya memutuskan untuk bergabung menjadi penulis di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep Strategi Inkuiri dan Implementasi Strategi Inkuiri dalam Pembelajaran IPS di SD

9 September 2022   08:58 Diperbarui: 9 September 2022   08:58 3042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep Strategi inkuiri (Sumber Gambar: www.innovativeteachingideas.wordpress.com)

A. Konsep Strategi Inkuri Dalam Pembelajaran IPS

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Dalam dunia pendidikan tak pernah lepas dari yang namanya strategi pembelajaran agar terciptanya suasana belajar yang efektif dan inovatif. Pendidikan saat ini juga sangat membutuhkan guru yang kreatif dan inovatif. Dalam menyampaikan pembelajaran harus ada sebuah strategi pembelajaran sebagai pendukung terlaksananya suatu proses belajar mengajar. Dengan adanya strategi pembelajaran tersebut diharapkan supaya siswa tidak mudah cepat bosan dan merasa jenuh dalam melakukan kegiatan belajar. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar di dalam kelas.

Menurut Ngalimun (2016:4) Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Tujuan pembelajaran itu sendiri adalah terwujudnya tingkat keefektifan dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa. Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.

Menurut Ambarsari (2013) Strategi inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Menurut Wina Sanjaya (2006:196), proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai pendengar dan penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self-belief).

Dengan demikian, strategi inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam inkuiri. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. karena siswa yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Strategi inkuiri banyak dipengaruhi oleh aliran kognitif. Pada hakikatnya menurut aliran ini adalah proses mental dan proses berfikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Sebaliknya siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala bisa menguasai mata pelajaran. Strategi inkuiri bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

B. Implementasi Strategi Inkuiri dalam Pembelajaran IPS

Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan contoh implementasi strategi inkuiri dalam pembelajaran IPS di kelas IV materi tentang Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku (Tema 7, Sub Tema 1, Pembelajaran 3). Oh iya gais, contoh implementasi yang akan penulis sajikan merupakan pengalaman rill dari teman si penulis yang profesinya sudah menjadi guru di Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Mojokerto. Anggap saja nama beliau adalah Bu Yurim. Widih namanya aja seperti bintang serial drama Korea ya gais . Eits, tapi penulis bukan mau ngebahas serial drama Korea Twenty-Five Twenty-One. Nama narasumber di atas hanya nama samaran aja gais. So langsung aja, berikut ini adalah tahap-tahap pelaksanaan strategi inkuiri beserta contoh implementasinya yang udah penulis rangkum dari pengalaman narasumber. Cekidot....

1. Tahap Perencanaan

Merencanakan pembelajaran merupakan tindakan yang dilakukan pendidik sebelum proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mengatur berbagai hal yang perlu digunakan sesuai dengan apa yang diharapkan. Perencanan merupakan suatu tindakan yang menentukan apa saja yang dipersiapkan untuk mendukung proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran hal-hal yang perlu direncanakan terlebih dahulu yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. Dengan RPP diharapkan pembelajaran lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berikut cakupan tahap perencanaan:

a. Materi ajar : Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku (Kelas IV, Tema 7, Sub tema 1, Pembelajaran 3).

b. Kompetensi Dasar 

Kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan memahami keragaman suku bangsa dan agama di Indonesia, kemampuan memahami faktor yang melandasi keragaman masyarakat Indonesia, serta kemampuan saling menghargai dan menghormati di tengah keberagaman

c. Kompetensi Pokok : Keberagaman suku bangsa dan agama di Indonesia

d. Tujuan Pembelajaran :

  • Setelah berdiskusi, siswa mampu mengenal keadaan pulau-pulau di Indonesia dengan benar.
  • Setelah berdiskusi, siswa mampu memahami hubungan antara banyaknya suku bangsa dengan kondisi wilayah di Indonesia dengan benar.
  • Setelah membaca teks, siswa mampu menuliskan informasi baru yang terdapat dalam teks dengan tepat.
  • Setelah mengamati video, siswa mampu mengenal suku bangsa yang ada di Indonesia dengan bena

e. Metode Ajar, Media, dan Sumber Belajar Metode

  • Metode : Inquiry (melibatkan metode tanya jawab, diskusi formal, studi kasus)
  • Media : Audio Visual (membutuhkan laptop, speaker eksternal, dan LCD)
  • Sumber Belajar : Buku dan Video yang di ambil dari Youtube

f. Bahan Ajar

Dalam hal ini Bu Yurim tak mengandalkan buku teks Tema 7, Sub tema 1, Pembelajaran 3 untuk pembelajaran saja. Bu Yurim juga menyusun bahan ajar tambahan yang Bu Yurim ambil dari video youtube yang merupakan jenis media audio visual. Audio visual tersebut menampilkan video yang berisi:

  • Menjelaskan letak negara Indonesia yang di 2 benua dan 2 samudera yang menyebabkan Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasional yang pada saat itu masyarakat asing yang melewati jalur perdagangan Internasional Indonesia membawa budaya seperti agama sehingga hal tersebut berpengaruh kepada keragaman yang ada di Indonesia.
  • Menjelaskan asal-usul agama yang ada di Indonesia seperti bangsa India membawa ajaran Hindu dan Buddha. Bangsa Arab dan Persia membawa ajaran Islam. Bangsa Belanda membawa ajaran kristen katolik dan protestan. Pedagang Tiongkok membawa ajaran Kong Hu Chu.
  • Menjelaskan bahwa dari keenam agama yang ada, setiap agama memiliki cara ibadah, kitab suci dan rumah ibadah yang berbeda-beda sehingga hukum di negara kita membebaskan setiap warga negaranya memilih agama/kepercayaan yang diyakininya.
  • Menjelaskan macam-macam rumah ibadah dan kitab suci tiap agama.
  • Menjelaskan/menyebutkan macam-macam suku yang ada di Indonesia.
  • Menyuguhkan ilustrasi pertengkaran mengolok-olok suku satu dengan suku yang lain. Terdapat ilustrasi seorang anak dari suku jawa menertawakan anak dari suku papua karena kulit anak Papua hitam. Lalu pertengkaran tersebut berlanjut mengolok-olok perbedaan agama sehingga dapat mengakibatkan perpecahan.
  • Menjelaskan pentingnya solidaritas, dan saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.
  • Di akhir video terdapat lambang Bhineka Tunggal Ika dan diiringi lagu satu nusa satu bangsa.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Tahap Awal

Pada awal pembelajaran Bu Yurim mengucapkan salam pembuka, berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan dengan tepuk semangat ( tepuk 3x "se", tepuk 3x "ma", tepuk 3x "ngat", tepuk 3x "semangat"), kemudian guru menanyakan kabar siswa sambil mengabsensi siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sambil menjelaskan materi secara singkat yang akan di ajarkan, siswa menyiapkan buku Tema 7, Sub tema 1, Pembelajaran 3.Setelah itu merangsang pengetahuan dasar siswa tentang macam-macam agama dan suku bangsa dengan melemparkan pertanyaan kepada siswa.

Guru     : "Selamat pagi anak-anak, pada pagi hari ini kita akan belajar tema 7 yaitu Indahnya Keragaman di Negeriku, Sub tema 1, Pembelajaran 3 tentang Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku. Di sini ada yang tau berapa macam agama yang ada di Indonesia?".

Briza    : "Islam"

Chika   : "Kristen Protestan"

Fuka     : "Hindu"

Sika      : "Buddha"

Icha      : "Konghucu"

Dani     : "Katolik"

Guru     : "Benar sekali. Kalian telah mengetahui macam-macam agama di negara kita. Tidak hanya agama di Indonesia saja yang beragam. Namun suku di Indonesia juga beragam. Ada yang tahu apa saja suku yang ada di Indonesia?"

Adam    : "Suku Jawa"

Guru      : "Betul sekali. Ayo yang lain apa saja suku yang ada di Indonesia?"

Diyah    : "Saya tahu bu, ada Suku Batak. Karena kakek saya berbicara memakai bahasa batak. Sepertinya suku batak termasuk dalam keragaman suku di Indonesia ya, Bu?"

Guru      : "Iya betul sekali. Suku Batak memang ada. Suku tersebut berasal dari Sumatra Utara. Ayo yang lainnya, kalian bisa menyebutkan tetangga/saudara kalian darimana asalnya. Ibu akan bantu penyebutan nama sukunya"

Raden    : "Saya bu. Tetangga saya jualan sate ayam madura. Setiap berbicara selalu ada pengulangan kata seperti adiknya mau te sate berapa ta'iye. Lalu saya tanyakan kepada ibu saya kenapa bahasanya tidak familiar. Lalu ibu saya menjawab itu bahasa orang madura. Berarti tetangga saya adalah warga suku madura ya, Bu?

Guru      : "Cerdas. Betul sekali. Di Indonesia ada suku Madura. Ciri khas bahasa madura adalah pola pengulangan kata dengan logat madura."

b. Merumuskan Masalah

Setelah itu, Bu Yurim mengarahkan siswa untuk membuka buku sesuai dengan pembelajaran pada saat itu.

Guru     : "Baik anak-anak. Kalian sudah menyebutkan macam-macam agama di Indonesia dan beberapa suku yang ada di Indonesia. Untuk mengetahui lebih dalam tentang keragaman suku budaya dan agama. Kalian bisa buka buku tema 7 yaitu Indahnya Keragaman di Negeriku, Sub tema 1, Pembelajaran 3 tentang Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku. Kalian baca, amati dan pahami terlebih dahulu teks dan gambar yang ada di buku tema. Ibu beri waktu 10 menit"

Setelah 10 menit berlalu. Bu Yurim memberikan pertanyaan kepada siswa.

Guru     : "Baik anak-anak, waktu kalian sudah habis. Sudah dipahami?"

Siswa    : "Sudah, Bu."

Guru      : "Baik. sekarang Ibu mau tanya. Dari bacaan yang telah kalian baca, simak dan pahami, ada berapa faktor penyebab keragaman masyarakat yang ada di Indonesia?"

Siswa    : "Ada 5, Bu"

Guru      : "Iya betul. 5 faktor tersebut apa saja anak-anak?"

Raden   : "Saya bu, yang pertama yaitu kondisi negara kita adalah kepulauan."

Guru      : "Betul sekali. Faktor yang kedua apa Fatih?"

Fatih      : "Keadaan komunikasi dan transportasi"

Guru      : "Bagus sekali. Selanjutnya Sika, apa faktor yang ketiga?"

Sika        : "Perbedaan kondisi alam, Bu"

Guru      : "Betul sekali. Kemudian, Bima. Apa faktor keempat?"

Bima      : "Penerimaan masyarakat terhadap perubahan."

Guru       : "Bagus sekali. Kemudian faktor yang terakhir apa? Ayo siapa yang bisa angkat tangan!"

Fuka       : "Saya Bu. Keadaan transportasi dan komunikasi."

Guru       : "Sudah tadi disebutkan sama Fatih. Yang lainnya ayo."

Dani        : "Saya bu saya, eemmm... itu bu letak strategis wilayah Indonesia."

Guru       : "Betul. Nah sudah paham ya apa saja faktor-faktor penyebab keragaman masyarakat di Indonesia"

Siswa      : "Sudah, Bu"

c. Merumuskan hipotesis dan mengumpulkan data.

Setelah siswa memahami faktor penyebab keragaman masyarakat di indonesia. Bu Yurim memperlihatkan video yang telah disiapkan sebelumnya.

Guru      :"Baik anak-anak setelah kalian memahami faktor penyebab keragaman masyarakat Indonesia. Di sini ibu punya video, kalian pahami baik-baik, simak dan dengarkan secara sungguh-sungguh. Setelah itu ibu akan adakan sesi diskusi dan tanya jawab"

(setelah penayangan video selesai, guru menyuguhkan beberapa pertanyaan)

Guru     : "Nah bagaimana anak-anak, videonya bagus?"

Siswa    : "Bagus, Bu"

Guru     : "Ada pelajaran yang bisa di petik?"

Siswa    : "Ada, Bu"

Guru      : "Baiklah. Coba angkat tangan siapa yang dapat menjelaskan pembelajaran apa yang dapat dipetik dari tayangan video yang telah ditayangkan tadi."

Zalfa      : "Saya, Bu. Di Indonesia kan banyak agama. Kalau teman kita beda agama dengan kita. Kita tidak boleh mengolok olok"

Guru      : "Betul, Zalfa. Selanjutnya, ada yang bisa menyampaikan pesan yang terkandung dalam video tadi?"

Icha : "Itu, Bu. Warna kulit."

Guru      : "Betul sekali. Jangan memandang warna kulit hitam, putih, sawo matang, albino dalam berteman karena kita sama-sama ciptaan Tuhan YME. Selanjutnya ada yang bertanya?"

Sika        : "Saya, Bu. Kan tadi ada perbedaan keyakinan. Nah bagaimana itu Bu cara menghargai sesama?"

Guru      : "Bagus Sika. Pertanyaan yang baik sekali. Sebelum Ibu menjawab, ada yang mau menjawab pertanyaan dari Sika?"

Diyah     : "Saya, Bu. Yang pertama itu tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita. Yang kedua, tidak menghina agma lain. Yang ketiga, tidak mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya."

Guru      : "Cerdas sekali, Diyah. Nah cara untuk menghargai umat agama lain yaitu tidak mengganggu ketika umat agama lain beribadah, tidak memaksa umat agama lain untuk masuk agama kita, saling menghargai. Mengerti anak-anak?"

Siswa     : "Mengerti, Bu."

d. Menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan

Setelah itu, Bu Yurim mengajak siswa berpikir kritis guna menarik kesimpulan ajaran yang dilakukan secara bersama-sama.

Guru      : "Nah jika sudah mengerti. Ibu ingin mengajak kalian untuk berpikir kritis. Bagaimana jika kita tidak menghargai satu sama lain? Seperti contoh di video tadi yaitu mengolok-olok warna kulit, mengolok-olok agama sehingga dapat mengakibatkan perpecahan. Misalkan, Icha dari Papua dan Raden dari Sulawesi. Ketika Icha berbicara, Icha menggunakan logat Papua. Dan Ketika Raden berbicara, ia menggunakan logat Sulawesi. Lalu Raden menertawakan logat Papua yang terdengar asing di telinga Raden. Nah apa yang terjadi jika Icha dan Raden tidak saling memahami?

Bima     : "Bertengkar, Bu"

Guru      : "Benar. Akan terjadi konflik. Lalu apa lagi?"

Adam    : "Tidak rukun"

Guru      : "Betul sekali. Nah selanjutnya. Ibu mau tanya lagi. Di akhir video tadi ada lambang Bhineka Tunggal Ika, lalu di bawah lambang tersebut terdapat kalimat berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ada yang tau artinya apa?"

Raden    : "Saya, Bu. Itu, Bu. Walaupun kita di Indonesia ada yang berbeda beda seperti ada yang Islam, ada yang Kristen, lalu ada yang suku Papua, ada yang suku Jawa, tetapi kita tetap satu yaitu Indonesia."

Guru      : Betul sekali. Beri tepuk tangan untuk temannya."

(siswa tepuk tangan)

3. Tahap Evaluasi

Setelah berhasil mengajak siswa berpikir kritis. Bu Yurim memberi tugas.

Guru          : "Selanjutnya akan ibu beri tugas. Ibu akan memberikan video kepada kalian. Video tersebut akan ibu bagikan di grup WA kelas. Video tersebut tentang keberagaman budaya dan agama yang ada di Indonesia. Lalu kalian amati, simak, dan pahami. Setelah diamati, disimak dan dipahami, kalian rangkum dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kalian boleh tanya ke orang tua kalian, boleh mengamati tetangga yang ada di lingkungan rumah kalian untuk dijadikan contoh. Ibu berikan contoh, misal, ketika Ibu keluar jalan-jalan, Ibu melihat teman Ibu keluar dari gereja berarti teman Ibu beragama Kristen berarti termasuk dalam keragaman agama. Contoh yang selanjutnya. Misal, Ibu berasal dari Sunda yang setiap harinya menggunakan bahasa Sunda, lalu teman Ibu berasal dari Madura yang sehari-harinya memakai bahasa Madura, berarti termasuk keragaman budaya. Kalian bisa mengambil contoh keberagaman di sekitar kalian dari warna kulit, tarian, bahasa, cara beribadah dan lain-lain. Kemudian minggu depan dikumpulkan dan ibu akan koreksi. Lalu satu persatu akan Ibu suruh maju ke depan untuk menceritakan keragaman budaya yang ada di sekitar kalian yang sudah kalian rangkum. Mengerti?"

Siswa       : "Mengerti, Bu.

Guru         : "Baiklah. Jika sudah mengerti. Ibu akhiri pembelajaran kita hari ini. Wassalamualaikum wr.wb"

Siswa        : "Waalaikumsalam wr.wb."

C. Kesimpulan

Dari contoh implementasi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa strategi inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Strategi inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Pada implementasi pembelajaran inkuiri, pembelajaran dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

a. Tahap perencanaan 

Tahap perencanaan meliputi materi ajar, kompetensi dasar, kompetensi pokok, tujuan pembelajaran, metode ajar, media, sumber belajar, bahan ajar

b. Tahap pelaksanaan. Pada contoh di atas, tahap pelaksanaan dijabarkan dalam bentuk dialog. Beriku paparannya:

  • Pada dialog poin A merupakan bagian orientasi. Orientasi merupakan bagian pembuka pembelajaran. Pada tahap ini guru membangun suasana kondusif. Siswa diajak mengenal secara dasar tentang agama dan suku bangsa sesuai dengan lingkungan sekitar.
  • Pada dialog point B merupakan bagian merumuskan masalah. Merumuskan masalah adalah tahapan dimana siswa akan diajak untuk memecahkan dengan proses berpikir. Ketika masalah sudah dirumuskan, siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat dengan melibatkan kemampuan berpikir. Inilah proses yang paling penting dalam strategi inkuiri. Guru menyuruh siswa membaca buku, lalu guru menanyai siswa tentang masalah yang akan di bahas yaitu faktor-faktor penyebab keragaman masyarakat di Indonesia. Lalu siswa disuruh menyebutkan apa saja faktor penyebab keragaman masyarakat Indonesia sesuai apa yang didapat dari membaca buku tema.
  • Pada dialog C merupakan bagian merumuskan hipotesis dan mengumpulkan data. Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang dikaji. Agar siswa terdorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, guru bisa melontarkan pertanyaan yang mampu merangsang siswa agar mencari dan menemukan jawaban sementara, dan siswa juga mencari alternatif jawaban lain yang ditopang dengan cara berpikir yang rasional, sistematis, serta didukung data dan informasi yang kuat. Pada poin C tersebut siswa telah memahami faktor penyebab keragaman masyarakat Indonesia, lalu pada tahap ini siswa diajak menonton sebuah video mengenai keragaman suku bangsa dan agama (contoh keragaman, contoh akibat dari tidak menghargai keragaman, ilustrasi pertikaian akibat tidak menghargai keragaman, sikap untuk menghadapi keragaman). Denga menonton video siswa akan memiliki hipotesis tentang apa yang dilihat. Lalu siswa disuruh mengumpulkan data dari apa yang telah dilihat. Guru membantu siswa dalam melengkapi jawaban yang siswa sebut.
  • Pada dialog D merupakan bagian menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Dari dialog di atas, pikiran siswa yang terangkai dalam hipotesis dan data-data yang telah dikumpulkan. Guru akan menguji hipotesis dan data yang telah dikumpulkan siswa. guru akan melontarkan pertanyaan kritis tentang permasalahan lain yang ada di kehidupan sehari-hari tentang keragaman. Lalu siswa akan menjawab pertanyaan guru dan siswa dapat membuat kesimpulan dengan bantuan guru yang melengkapi jawaban siswa.

c. Tahap evaluasi 

Tahap evaluasi merupakan tahap dimana guru merasa siswa paham akan materi lalu guru memberikan tugas guna memperdalam materi yang telah di ajarkan.


DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari,Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal kepustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta. https://jurnal.uns.ac.id/bio/article/view/5626.

Ngalimun. 2016. Strategi Pembelajaran dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun