Pada pandemi Covid-19, sistem pembelajaran di Indonesia yang awalnya yaitu tatap muka berganti dengan daring. Sistem pembelajaran daring di Indonesia sangat erat dengan pemanfaatan TIK karena TIK sebagai media pembelajaran pada saat pembelajaran daring berlangsung. Sistem pembelajaran daring yang diterapkan pada saat pandemi Covid-19 terdapat keunggulan dan kekurangan. Keunggulan pembelajaran daring yaitu anak bisa bebas belajar dimana saja, anak bisa menentukan tempat ternyaman untuk belajar dengan versi mereka, misalnya anak nyaman belajar saat di ruang kamar pribadi mereka, atau anak lebih nyaman belajar di teras rumah karena rumah siswa tersebut dengan taman pribadinya yang sejuk. Kekurangan dari pembelajaran sistem daring yaitu anak menjadi kurang disiplin, mandiri dan tanggung jawab. Sehingga dalam pembelajaran daring, guru memiliki peran bagaimana membentuk karakter mandiri, disiplin dan bertanggung jawab pada siswa dengan memanfaatkan TIK. Berikut adalah strategi guru dalam membentuk karakter anak dengan memanfaatkan TIK pada saat pembelajaran daring:
1. Membentuk WhatsApp Grup
Guru membentuk dua WhatsApp Grup. Satu WhatsApp Grup berisikan guru dan para siswa. Dan satunya merupakan WhatsApp Grup yang anggotanya guru dan para orang tua dari si anak. Mengapa WhatsApp Grup antara siswa dan murid dipisah? Hal ini dapat berpengaruh dalam membangun tanggung jawab dan kemandirian siswa. Ketika guru men-share tugas yang harus dikerjakan murid, murid bisa langsung melihat tugas apa yang diberikan tanpa diberitahu oleh orang tua. Murid langsung bisa bertanya di dalam WhatsApp Grup yang beranggotakan guru dan murid-murid jika terdapat hal yang kurang jelas tentang materi pelajaran atau tentang tugas yang diberikan. Dalam WhatsApp Grup berisi guru dan para murid digunakan sebagai men-share link belajar secara tatap muka via zoom sehingga siswa bisa langsung mengakses ketika link sudah dibagikan. Fungsi WhatsApp Grup yang berisikan orang tua yaitu berfungsi memantau perkembangan siswa di rumah. Ketika ada anak yang telat mengumpulkan tugas, guru langsung bisa menghimbau kepada orang tua untuk segera mengerjakan tugas. Di dalam grup yang berisikan guru dan orang tua juga bisa melakukan diskusi, guru melontarkan apa saja kendala yang di alami orang tua pada saat daring. Dan pada saat itu juga guru bisa membantu memberikan solusi. Contoh, ada orang tua siswa yang melontarkan sebuah kendala dimana si anak ketika belajar daring sering merasa malas ketika mengerjakan tugas yang diberikan, karena tipe siswa ini merupakan tipe siswa yang hanya takut ketika di awasi guru saja. Sehingga dari hal tersebut, guru dapat memberi tindakan kepada si murid. Orang tua dapat memberi tahu jam berapa siswa biasanya mengerjakan tugas saat di rumah. Guru dapat langsung mengirim pesan pada siswa dan mengajaknya video call saat mengerjakan tugas. Guru dapat langsung berinteraksi dengan siswa saat siswa mengerjakan tugas dan siswa dapat bertanya ketika ada yang belum paham. Pada saat video call berlangsung, orang tua wajib mendampingi siswa. Guru juga harus menerapkan kedisiplinan dalam pengumpulan tugas dan keikutsertaan siswa dalam kelas online di zoom, ketika ada anak yang tak disiplin dengan tidak mengumpulkan tugas tepat waktu dan tidak mengikuti kelas online di zoom, guru bisa langsung chat pribadi murid tersebut dan menanyakan ada kendala apa, sehingga murid bisa menginformasikan terkait kesulitan dan kendala apa yang dihadapinya. Dengan cara seperti itu, anak akan terbiasa disiplin dan bertanggung jawab.
2. Memanfaatkan video sebagai bahan ajar
Guna membangun karakter tanggung jawab, disiplin, dan mandiri, pada saat pembelajaran daring via zoom, guru tak melulu membahas pelajaran. Guru bisa mengajak siswa untuk "nonton bareng" seminggu dua kali. Guru bisa memanfaatkan fitur share screen yang ada di zoom. Guru bisa memutar video tentang kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian yang sudah diunduh dari youtube. Berikut adalah beberapa contoh video edukasi yang bersumber dari youtube:
Sumber Video : https://youtu.be/Jx0tuFenVq0
Sumber Video: https://youtu.be/ObBlyPOYau0
Sumber Video: https://youtu.be/MMB-7Jloq50
Setelah menonton video tersebut, guru bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa secara bergilir apa pesan yang dapat di ambil dari video tersebut. Setelah menonton video, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari ketika anak belajar di rumah (daring) dan tugas tersebut disajikan dalam bentuk video. Di dalam video, anak menyajikan kegiatan yang dilakukannya dari bangun tidur hingga ia akan kembali tidur lagi di malam hari. Hal tersebut sangat berdampak pada siswa, karena pembuatan video tersebut secara tak langsung siswa menumbuhkan jiwa disiplin dan mandiri karena siswa tau bagaimana membagi waktu dalam sehari guna melakukan aktivitasnya.
3. Pembelajaran life skill yang sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini
Dalam pembelajaran daring, guru harus lebih menekankan pembelajaran yang mengacu pada life skill yang sesuai dengan keadaan yang dialami pada saat ini. Contoh, pada saat ini penularan Covid-19 selain dari paparan udara juga bisa menular dari sentuhan kulit. Guru bisa memberi tugas kepada murid untuk membuat tempat cuci sederhana guna pencegahan penularan Covid-19, dan langkah-langkah pembuatannya disajikan dalam bentuk video dan dikumpulkan via WhatsApp Grup. Sebelum memberi tugas kepada siswa, guru wajib mempraktekkan terlebih dahulu bagaimana cara membuat tempat cuci tangan sederhana dalam bentuk video dan men-share ke WhatsApp Grup. Guru juga tidak boleh sempit pikiran yang mengharuskan siswa membuat tempat cuci tangan yang harus mirip dengan video yang telah di share tadi. Guru memperbolehkan siswa mencari sumber lain bagaimana cara membuat tempat cuci tangan sederhana, hal tersebut perlu dilakukan agar kekreatifan siswa berkembang dan jiwa inovatifnya lahir. Dari pembelajaran tersebut, life skill akan berkembang. Dengan pembuatan tempat cuci tangan sederhana jiwa tanggung jawab siswa untuk menjaga kesehatan dari paparan Covid-19 akan tumbuh, dan dari pembelajaran tersebut akan memberikan pengalaman yang berkesan bagi siswa sehingga secara tidak langsung nilai tanggung jawab tersebut akan tertanam pada diri siswa.
4. Evaluasi secara intens.
Guru melakukan evaluasi dengan cara memberi kuis kepada siswa secara langsung dengan melakukan video call kepada masing-masing siswa. Jadi ketika guru memberikan soal kepada siswa, guru bisa langsung melihat dari video call seberapa jauh siswa dapat menyelesaikan soal/kuis yang diberikan. Dari video call tersebut guru dapat melihat kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan/menyelesaikan soal yang diberikan.
Jika dilihat dari strategi di atas guna membentuk karakter mandiri, disiplin dan bertanggung jawab pada siswa dengan memanfaatkan TIK dapat disimpulkan manfaat daring antara lain:
a. Bagi Siswa
- Kreatif anak akan berkembang dan anak lebih inovatif.Â
Dalam pembelajaran daring, guru tak hanya menyajikan pembelajaran dari buku, tapi guru menyajikan pembelajaran se kreatif mungkin dengan cara memberi video ilustrasi sehingga siswa tidak merasa mononton. Siswa juga bisa lebih inovatif dalam menciptakan sesuatu, seperti ketika ada tugas membuat tempat cuci tangan, mereka berkreasi sesuka mereka sehingga alat yang tercipta merupakan hasil terbaik mereka. Dalam dokumentasi berbentuk video juga mengasah keterampilan mereka dalam bidang teknologi, mereka membuat video secara tak sadar mereka mampu mengemas kegiatan yang mereka lakukan dengan perpaduan teknologi.
- Pembelajaran lebih fleksibel. Pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja. Anak bebas menentukan tempat ternyaman versi mereka untuk melakukan kegiatan belajar daring
Tumbuh karakter disiplin, mandiri, dan tanggung jawab. Dalam pembelajaran daring, semua pembelajaran bersifat online. Sehingga ketika guru menjelaskan, murid dituntut bertanggung jawab untuk mampu menangkap isi dari penjelasan yang di paparkan dalam kegiatan pembelajaran. Tugas yang diberikan juga menumbuhkan karakter disiplin dan mandiri anak seperti membuat jadwal kegiatan sehari-hari yang dikemas dalam bentuk video.
b. Bagi Guru
- Pembelajaran daring sangat membawa manfaat bagi guru. Guru akan mendapatkan ilmu baru. Dengan adanya pembelajaran daring, guru dituntut untuk memberikan pengalaman belajar yang berkesan kepada murid yang dikemas dengan teknologi. Guru akan belajar dari sumber lain bagaimana cara menyajikan bahan ajar yang kreatif dalam bentuk video agar anak mendapatkan pengalaman berkesan pada saat belajar. Guru belajar dari sumber lain bagaimana cara memberikan tugas kepada siswa namun tugas tersebut tidak bersifat mononton. Sehingga dapat disimpulkan manfaat daring bagi guru yaitu menambah/meningkatkan kemampuan pendagogis dan menambah kemampuan profesionalitas guru.
- Dalam pembelajaran daring juga dapat meningkatkan kemampuan sosial seorang guru. Karena pada saat pembelajaran daring kemampuan berkomunikasi yang baik antara guru dan siswa serta antara guru dan wali murid juga sangat berpengaruh terhadap mensukseskan kegiatan belajar daring. Guru harus menyampaikan sedikit demi sedikit bahan ajar dengan menggunakan etika komunikasi dan bahasa yang jelas kepada murid agar murid dapat memahami apa yang diajarkan dan apa yang diperintahkan. Selain itu, komunikasi yang baik dengan wali murid sangat diperlukan ketika si anak memiliki masalah belajar sehingga dapat menemukan solusi bersama guna kelancaran kegiatan pembelajaran daring.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat berpengaruh dalam proses pembentukan karakter siswa. Berikut adalah aspek positif dari pemanfaatan teknologi dalam membentuk karakter siswa:
- Mempercepat transfer ilmu dari berbagai sumber kepada siswa sehingga siswa menjadi pribadi yang kritis.
Pembelajaran pada saat ini menuntut siswa untuk lebih luas wawasannya. Sehingga untuk menambah luasnya wawasan diperlukan peran TIK. Siswa bisa mengakses banyak sumber belajar dengan pengawasan orang tua, sehingga wawasan anak tidak bersumber dari buku saja namun bersumber dari internet. Jika siswa berusaha menggali informasi dari sumber lain tentunya daya pikir otak si anak akan berkembang karena menyerap banyak ilmu dan informasi dan hal tersebut menjadikan siswa akan memiliki pribadi dengan karakter yang kritis.
- Penyampaian informasi lebih efektif sehingga menjadikan pribadi siswa yang tanggap informasi dan aktif.
Peran TIK dalam menyampaikan informasi sangat membantu proses belajar. Pada era yang modern ini sangatlah wajar jika sebuah kelas mempunyai WhatsApp Grup. Guru bisa men-share segala ilmu/informasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam forum grup tersebut dan siswa langsung bisa membacanya serta bertanya sehingga interaksi antara guru dan siswa sangatlah efektif. Dari situlah siswa akan terlatih mencermati/memilah/menelaah informasi yang telah disediakan oleh guru dan dapat bertanya langsung via chat grup sehingga siswa akan menjadi pribadi yang tanggap dan aktif.
- Menumbuhkan kreativitas dan inovatif siswa sehingga menjadikan anak terbiasa menggunakan teknologi untuk mengembangkan ke hal yang positif.
Pembelajaran yang berbasis teknologi dapat menumbuhkan jiwa kreativitas anak dan membuat anak makin inovatif dalam menciptakan sesuatu. Contoh: anak diberi tugas membuat tempat cuci tangan dari tugas yang diberikan pada anak tersebut pengumpulannya dalam format video dengan cara memvideokan cara pembuatannya. Dari hal tersebut jiwa kreativitas anak muncul yaitu mencari sumber lain tentang bagaimana cara membuat tempat cuci tangan dan dapat dimodifikasi sesuai keinginan mereka sehingga menciptakan sebuah alat baru yang inovatif. Dalam pengerjaan video juga dibutuhkan skill edit video seperti menggabungkan video dan memberi musik pada video. Tentu saja dalam edit video siswa tidak asing lagi karena mereka juga memainkan sosial media (Tik Tok) sehingga diharapkan dengan adanya tugas tersebut kemampuan siswa dapat diarahkan ke hal yang positif.
- Menjadikan anak memiliki pribadi yang mandiri, bertanggung jawab dan disiplin
Media video sangatlah berperan penting. Karena anak akan lebih tertarik dengan media visual. Ketika guru menyajikan contoh video yang berhubungan dengan karakter mandiri, bertanggung jawab dan disiplin tentunya anak akan lebih mudah mengerti karena pembelajaran dengan teknologi video sangatlah menarik bagi anak. Sehingga disini TIK menjadi sarana dan prasarana menunjang pembelajaran. Dengan adanya teknologi, guru bisa langsung melihat dari video call seberapa jauh siswa dapat menyelesaikan soal/kuis yang diberikan. Dari video call tersebut guru dapat melihat kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan/menyelesaikan soal yang diberikan. Dari pemanfaatan media video call, anak dapat terbiasa mengerjakan soal dengan mandiri dan bertanggung jawab akan tugasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI