Mohon tunggu...
Hilda Rohmatillah
Hilda Rohmatillah Mohon Tunggu... Guru - Independent Women

Happiness is not something ready made. it comes from your own action (Dalai Lama)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pemanfaatan Limbah Galon Sekali Pakai sebagai Media Tanam (POT) Kangkung dan Pakcoy

5 Juli 2021   18:56 Diperbarui: 5 Juli 2021   20:32 3440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kegiatan bercocok tanam merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari di masa pandemi, ini dikarenakan sebagian orang akan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah atau melakukan kegiatan di lingkungan sekitar rumah saja. 

Jika kegiatan ini dilakukan secara konsisten tentunya dapat memberikan banyak manfaat, selain sebagai hiasan dan penghijauan area rumah, bila jenis tanaman yang di tanam adalah berupa tanaman yang dapat dikonsumsi tentunya ini akan memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, bahkan dapat  juga dijadikan sebagai sumber penghasilan.

whatsapp-image-2021-07-05-at-19-12-48-60e30a0c06310e1e66486563.jpeg
whatsapp-image-2021-07-05-at-19-12-48-60e30a0c06310e1e66486563.jpeg
dokpri
dokpri
Kelompok Wanita Tani (KWT) "Lily berseri" adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Cluster Lily di perumaham Metland Cileungsi-Kabupaten Bogor. Pada mulanya tujuan dibentuknya organisasi ini adalah untuk menambah aktivitas para ibu di cluster tersebut, yang memang selama pandemi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

Salah satu kegiatan yang berhasil dilakukan oleh KWT Lily berseri adalah menanam sayur kangkung dan pakcoy dengan memanfaatkan limbah galon air kemasan sebagai media tanam sayuran tersebut. Kangkung dan pakcoy dipilih karna merupakan tanaman yang relatif mudah penanamannya dan memiliki waktu panen yang cukup singkat.  Adapun pemilihan galon air mineral sebagai pot juga dirasakan cukup mudah dalam pembutannya, biaya yang dikeluarkan juga murah, serta ketersediaannya cukup banyak.

Menggunakan pot tanaman dengan memanfaatkan sampah galon air mineral belakangan memang sedang popular, tentunya cara ini efektif menjadi salah satu solusi pengurangan sampah. Selain itu pot dari limbah galon air mineral juga bisa digunakan bagi anda yang ingin membuat taman gantung sehingga mengurangi penggunaan lahan di area rumah.

Ibu Rini Setyaningsih, S.T., M.Pd (Ketua KWT Lily berseri) mengungkapkan selain sebagai wadah untuk melakukan kegiatan positif, hasil panen dari tanaman sayuran tersebut juga dapat dibagikan kepada sejumlah warga di cluster lily yang sedang melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19. Tentunya ini menambah nilai dan manfaat bagi warga di cluster tersebut tanpa harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi warga di cluster lily yang sedang melakuan isolasi mandiri.

Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan untuk membuat  pot galon air mineral dan menanam sayuran seperti pada foto di atas, yaitu:

  • Galon bekas air kemasan merek le mineralle
  • Kawat (untuk tanaman gantung)
  • Kulit telor (media semai bibit)
  • Paranet
  • Bambu
  • Bibit pakcoy dan kangkung

Cara membuat pot dari galon air mineral adalah cukup dengan memotong galon air merek le mineralle menjadi 2 bagian, kemudian galon siap dijadikan pot tanaman kangkung atau pakcoy, masa tanam dari sayuran tersebut adalah selama 20 hari, jadi dalam 20 hari kelompok wanita tani cluster lily sudah dapat memanen sayuran tersebut dan dapat dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun