Batik sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Kreatif", Kamis (22/08). Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan proses pembuatan dan potensi Batik ikat dalam ekonomi kreatif. Kegiatan ini dimulai pukul 14.00 di SDN Tandang 01. Sudarni, S.Pd (Koordinator PPL PPG Prajabatan SDN Tandang 01), Layla Maulida Rizky, S.Pd.Gr (Perwakilan Guru Pamong), dan anggota Pokja dari Kelas 5A hadir dalam kegiatan tersebut.
SEMARANG -- Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tunjukkan kepedulian sosial melalui proyek kepemimpinan bertajuk "MendayagunakanKegiatan ini dimulai dengan sesi penyampaian materi tentang sejarah dan teknik batik ikat/jumputan, diikuti dengan demonstrasi langsung oleh para mahasiswa. Peserta ibu-ibu pokja kemudian diberi kesempatan untuk mencoba membuat batik ikat/jumputan sendiri dengan bimbingan dari para mahasiswa. Peserta tampak antusias dalam kegiatan ini.
Selain pelatihan, acara ini juga menyertakan sesi diskusi dan tanya jawab, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan tips dalam mengelola usaha batik. Peserta juga mendapatkan wawasan lebih mendalam mengenai strategi pemasaran yang bisa membantu memperluas jangkauan produk mereka. Melalui sesi ini, diharapkan anggota Pokja, yang masih baru dalam dunia batik ikat dan ekonomi kreatif, dapat meningkatkan pemahaman mereka dan mengembangkan usaha batik dengan lebih kompetitif.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari ibu-ibu pokja SDN Tandang 01. "Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang kami peroleh, kami berharap dapat mengembangkan usaha batik kami dan meningkatkan pendapatan keluarga," tutur Siti Aminah .
Ketua Pokja, Setyawati, mengungkapkan pelatihan ini berarti sekali bagia dia dan anggota POKJA liannya. "Pelatihan ini sangat bermanfaat dan berkesan bagi kami. Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi peluang usaha bagi anggota Pokja," ujar Setyawati penuh harap.
Dukungan untuk kegiatan ini pun turut disampaikan Koordinator PPL PPG Prajabatan SDN Tandang 01. "Dengan keterampilan batik ikat ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan usaha kreatif yang dapat menunjang perekonomian keluarga," ujar Sudarni.
Dewi Maryamitha, ketua panitia proyek ini, berharap kegiatan tersebut tidak hanya memberikan keterampilan baru dalam membuat Batik Ikat, tetapi juga mampu membantu peserta memahami cara mengelola dan memasarkan Batik Ikat di kancah nasional maupun internasional. "Semoga ini menjadi langkah awal untuk memajukan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal," harap Mita.
Hasil dari pelatihan ini cukup memuaskan, di mana para anggota Pokja Kelas 5 berhasil menguasai teknik dasar pembuatan batik ikat, mulai dari proses pengikatan kain hingga pewarnaan menggunakan teknik ikat celup. Selain keterampilan teknis, mereka juga mendapatkan pemahaman tentang cara memasarkan produk batik ikat agar dapat bersaing di pasar lokal. Pelatihan ini juga menghasilkan beberapa karya batik ikat buatan tangan para anggota Pokja, yang nantinya bisa dijadikan contoh atau produk awal untuk usaha mereka.
Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada anggota Pokja, tetapi juga mendorong mereka untuk mengembangkan usaha mandiri. Inisiatif ini merupakan langkah nyata dalam memberdayakan komunitas sekolah melalui pengembangan keterampilan ekonomi kreatif, yang diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. (Iam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H