Dr. Evi Chamalah., S.Pd., M.Pd., Hilda Nuzulia
Dosen FKIP Unissula, Mahasiswa PBSI, FKIP Unissula
Pembelajaran sastra disekolah tentu saja sangat perlu ditingkatkan. Perlu kita ketahui bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP bertujuan untuk bisa meningkatnya adanya berbagai macam keterampilan siswa dalam berbahasa secara dengan tepat serta kreatif, Selain dengan adanya sebuah hal itu tentu saja dapat meningkatkan kemampuan para peserta didik secara dengan logis, dan bernalar secara dengan baik, serta mampu untuk bisa meningkatkan kepekaan perasaan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh para peserta didik, untuk mereka bisa memahami dan menikmati berbagai macam karya sastra yang telah sekolah sediakan. Tentu saja didalam adanya sebuah langkah ini sudah ditempuh oleh pemerintah dengan cara memasukkan salah satu standar kompetensi dalam mengenai sebuah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka dari adanya sebuah hal itu, dengan adanya sebuah standar kompetensi yang dimaksud diantaranya yaitu, diharapkan para peserta didik mampu untuk bisa mengapresiasi karya sastra secara dengan baik mulai dari prosa, puisi, dan drama.
Bertolak dengan adanya sebuah tujuan tersebut, dapat dinyatakan bahwa mengapresiasikan karya sastra, khusnya pada puisi seharusnya dilakukan secara dengan serius dan harus bisa terwujud secara dengan baik, apabila para peserta didik tersebut dapat mampu untuk bisa memahami kontemplasi secara dengan batin, yang tentu saja telah disampaikan oleh penggarang, sehingga dengan adanya sebuah hal tersebut untuk bisa memahami secara dengan baik, tentu saja juga membutuhkan pemilikan daya kontemplatif para pembacanya.
Pembelajaran apresiasi puisi merupakan adanya sebuah kegiatan yang harus dilakukan secara dengan berencana, Selain dengan adanya sebuah hal itu, tentu saja terdapat faktor yang mempengaruhi pembelajaran sastra, khusunya pada karya sastra puisi diantaranya yaitu disebabkan oleh media pembelajaran yang kurang inovatif, Maka dengan adanya sebuah faktor tersebut dengan adanya sebuah pelaksanaan metode secara dengan hermeneuetik bisa dimulai dari pembacaan setiap larik puisi dan setelah itu, para peserta didik tentu saja juga dapat memberikan pemaknaan serta interprestasi pada setiap diksi didalam sebauh larik puisi secara dengan baik, agar untuk bisa membentuk berbagai macam catatan makna. Catatan makna pada setiap larik puisi dapat berwujud paraphrase puisi secara dengan baik.
Menurut narasumber guru bahasa Indonesia di kelas VIII yaitu Pak Ulil, beliau telah mengatakan mengenai pembelajaran apresiasi pada kelas VIII SMP, tentu saja dapat ditingkatkan dengan melalui berbagai macam model pembelajaran sastra, salah satu diantaranya yaitu mengenai metode hermeneutik, Tentu saja didalam adanya sebuah metode ini dianggap sangat efektif untuk bisa diterapkan pada para peserta didik secara dengan baik, dikarenakan didalam adanya sebuah metode ini terdapat pembelajaran secara dengan desain melalui adanya sebuah tahap pembacaan puisi secara mendalam hingga sampai pada tahap pemaknaan isi puisi tersebut secara dengan baik.
Penyajian Data Hasil Pembelajaran Apresiasi Puisi Siswa Kelas VIII SMP IT Assyifa Boarding School, Kabupaten Subang, Jawa Barat
Berdasarkan dengan adanya sebuah analisis yang telah dilakukan secara dengan baik data yang berada didalam sebuah kelas tersebut dengan 40 peserta didik telah diperoleh mengenai suatu gambaran bahwa belum ada yang mampu untuk bisa memperoleh adanya skor yang sangat baik yaitu 100 sebagai skor maksimal. Skor yang diperoleh dari para peserta didik yang sangat tertinggi yaitu hanya 91,5, yang diperoleh oleh skor terendah yaitu hanya memperoleh 49,5 yang telah diperoleh oleh 1 orang.
Adapun para peserta didik yang memeperoleh nilai rata-rata yaitu sebesar 68,5 yang berhasil diperoleh dari hasil pembagian seluruh nilai dengan jumlah siswa secara dengan sempel yaitu sebesar 2740/40 = 68,5, Selain itu frekuensi dan presentase yang telah berhasil diraih didalam kelas tersebut yaitu hanya 23 para peserta didik dan (57,5%) yang bisa meraih nilai 70 ke atas, serta 17 para peserta didik (42,5) yang telah mendapatkan nilai dibawah 70, hal ini dikarenakan bahwa nilai pembelajaran apresiasi puisi jika tanpa dengan metode hermeneutik pada para peserta didik kelas VIII SMP IT Assyifa Boarding School, Kabupaten Subang, Jawa Barat, secara dengan rata-rata belum mampu untuk bisa menuntaskan secara dengan baik, Oleh karena adanya sebuah hal itu, tentu saja dapat dinyatakan hanya 17 para peserta didik (42,5%) yang telah berhasil mendapatkan nilai 70 ke atas secara dengan baik. Dengan demikian adanya sebuah hal tersebut, bisa dinyatakan bahwa kemampuan yang telah para peserta didik miliki belum bisa mencapai kriteria yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu dengan nilai sebesar 85%.
Penyajian Data Hasil Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Metode Hermeneutic
Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh secara dengan baik melalui adanya sebuah pembelajaran apresiasi puisi pada para peserta didik kelas VIII SMP IT Assyifa Boarding School, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan 40 siswa dapat memperoleh gambaran bahawa sebanyak 1 siswa saja yang telah berhasil untuk bisa memperoleh skor yang sangat baik yaitu 100 sebagai skor yang sangat maximal, sedangkan skor yang terendah yang telah para peserta didik memperoleh adalah sebesar 62 dan telah diperoleh hanya 1 siswa saja. Nilai rata-rata yang telah para peserta didik peroleh adalah sebesar 81,25 yang telah diperoleh secara dengan hasil pembagian jumlah dari seluruh nilai dengan melalui dari jumlah para peserta didik yang telah dijadikan sebagai sempel atau 3250/40 = 81,25. Frekuensi dan persentase nilai yang telah diperoleh dari pembelajaran apresiasi puisi dengan cara melalui metode hermeneutic pada para peserta didik kelas VIII SMP IT Assyifa Boarding School Kabupaten Subang, Jawa Barat, yaitu sebanyak 37 siswa (92,5%) yang mampu untuk bisa mendapatkan nilai 70 ke atas dan siswa (7,5%) yang telah mendapatkan nilai di bawah 70, tentu saja hal tersebut dikarenakan para peserta didik kurang berusaha secara dengan baik, Tentu saja dengan adanya sebuah hal tersebut menurut Pak Ulil, bahwa mengenai nilai pembelajaran apresiasi puisi dengan cara menggunakan metode hermeneutic telah dikategorikan sangat memandai secara dengan baik.
Analisis Keefektifan Metode Hermeneutic dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi