Indonesia masih dihadapkan dengan banyak kasus pernikahan dini. Ratusan ribu anak melaksanakan pernikahan dengan usia di bawah 18 tahun. Alasan yang paling sering muncul adalah karena faktor ekonomi. Indonesia menempati peringkat ke 4 negara dengan jumlah pernikahan dini terbanyak di dunia yang mencapai 25,53 juta jiwa. Data tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pernikahan dini tertinggi se Asia Tenggara.
      Berangkat dari hal tersebut, tim KKN UNISNU Jepara  angkatan XVII yang berada di desa Ngaringan pada hari senin 5 Agustus 2024 melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini dengan tema "Membuka Mata Pada Bahaya, Stop Pernikahan Dini!" di Madrasah Aliyah Manbaul Ulum Bandungsari. Narasumber pada kegiatan ini berasal dari KUA kecamatan Ngaringan yaitu bapak Moch Herlanto, S.Ag  dan Duta Genre kabupaten Grobogan Adik Mas Joni yang berbagi ilmu mengenai usia ideal untuk menikah, dampak yang akan didapat ketika menikah dini dan lain sebagainya.
     Adik Mas Joni dalam kesempatan yang diberikan berpesan kepada seluruh siswa siswi MA Manbaul Ulum Bandungsari untuk menyiapkan mental dan finansial terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berumah tangga di usia muda. Diharapkan dengan diadakannya kegiatan sosialisasi ini menjadikan generasi muda lebih sadar tentang dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H