Mohon tunggu...
Hilda Nurhayati
Hilda Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca mendengarkan musik dan sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cara untuk Bahagia

4 Juli 2024   10:56 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Benar, tapi.. menurut kakak dunia adil, mereka bertambah kaya, karena apa?. Karena mereka bekerja. Lalu apa yang membuat kita merasa tidak adil?. Apakah karena kamu melihat mereka mudah sekali untuk sukses?. Siapa yang tahu jika mereka mengalami hal yang sama?. Mereka pasti pernah berada di bawah tapi mereka mau berubah. Memanfaatkan apa yang bisa mereka manfaatkan. Tidak ada sukses yang tiba-tiba ada masanya dimana mereka gagal tapi mereka tidak berhenti dan dunia melihat itu" 

"Ah..ya, tapi mereka rasanya hidup terlalu mudah kak. Lihatlah gadis cantik yang selalu mendapatkan perhatian, si pintar dengan teman dan keluarganya yang mendukung dan orang yang tidak pernah dihina karena tubuhnya ideal. tidak gemuk seperti ku!"

"Reyna, gadis cantik itu terkadang tidak nyaman dengan perhatian yang mereka dapatkan. Kamu tahu ada berapa banyak kasus kejahatan yang terjadi karena gadis itu cantik?. Kamu tahu bagaimana kerasnya orang pintar itu belajar dan beban yang ada di dirinya untuk tetap berada di peringkat teratas?, 

kamu tahu tidak bahwa tidak peduli bagaimana bentuk tubuhmu jika dia memang ingin membencimu dia akan mengatakan hal yang menyakitkan. Yang perlu kamu tahu itu adalah dirimu sendiri. Ini adalah kamu, lihatlah bayanganmu itu adalah hal yang harus kamu perhatikan. Maukah kamu mengubah bayanganmu sesuai dengan apa yang kamu mau..atau kau biarkan saja dan terus merasa iri terhadap pencapaian orang lain. Itu saja" 

Mataku melirik ke arah bayanganku yang menunjukkan bagaimana bentuk tubuhku. Bentuk yang membuatku tidak ingin melihat ke bawah saat matahari bersinar ataupun cermin. 

"Re, benar kamu bukan yang tercantik. Tapi..kamu adalah apa yang kamu pikirkan jika ingin berubah rubahlah dirimu sendiri. Jangan mengharapkan pujian dan abaikan cacian itu adalah kunci untuk membuat mentalmu sehat" 

"Tapi kak, rasanya seolah tidak mungkin"

"Kamu belum mencoba re, jika tidak mencoba bagaimana kamu tahu itu tidak mungkin?. Seperti yang kakak katakan, tidak ada yang instan. Ada proses yang perlu kamu lalui. Sama seperti bayangan yang akan terus berubah sesuai cahaya matahari. Kamu juga harus mau berubah tidak peduli seberapa pelan perubahan itu terjadi. 

Mau seberapa lamapun, asal kamu tidak berhenti, percayalah orang akan menghargai  usahamu. Memang ada yang akan mencaci mu. Tapi fokuslah pada orang yang mencintaimu okay re?" Ucap kakak ku dengan senyum manisnya. 

"Ya.. terimakasih" balasku dengan senyuman di wajahku.

"Bagus, besok kita pergi ke gym bareng kita mulai perubahan itu dari hal kecil. Tapi ingat jangan berlebihan kamu harus tetap mengingat kemampuanmu. Jangan sakiti tubuhmu karena tubuhmu adalah bagian penting dari dirimu. Jika tubuhmu sakit itu akan mempengaruhi pikiranmu " tambah kakak ku sambil tertawa. Aku mengulum senyum dan mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun