Mohon tunggu...
Muhammad HildanAkbar
Muhammad HildanAkbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI UPNVYK

Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta Angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Qatar - Indonesia, Hubungan Membangun Bangsa

12 Mei 2022   15:42 Diperbarui: 12 Mei 2022   15:45 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan Indonesia-Qatar resmi terjalin pada tahun 1976 dengan kedua negara berpenduduk mayoritas Muslim. Karena sumber daya minyak dan gas alamnya, Qatar adalah salah satu negara terkaya di dunia.  Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, melakukan kunjungan kenegaraan pada tahun 2006 ke Doha, untuk menarik bisnis Qatar agar berinvestasi di Indonesia, sementara emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, mengunjungi Jakarta pada tahun 2009. Indonesia memiliki kedutaan besar di Doha, sedangkan Qatar memiliki kedutaan besar di Jakarta. Kedua negara adalah anggota Organisasi Kerjasama Islam.

Indonesia adalah salah satu tujuan investasi Qatar. Pada Mei 2010, Qatar Holdings, cabang investasi dari Qatar Investment Authority, mendirikan dana Indonesia senilai $1 miliar. Sebuah perusahaan telekomunikasi Qatar Qtel saat ini memiliki 65% saham di perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, PT Indosat, senilai lebih dari US$3 miliar.Sejumlah perusahaan Indonesia juga telah berinvestasi di Qatar, hampir semuanya terkait dengan minyak, termasuk perusahaan minyak negara Indonesia PT Pertamina yang mengoperasikan blok minyak dan gas Sektor-3 Qatar.

Pertukaran perdagangan antara Qatar dan Indonesia mencapai QR2.5bn pada tahun 2020, menurut wakil ketua pertama Kamar Qatar Mohamed bin Towar al-Kuwari, yang baru-baru ini bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar, di Doha. Dalam pertemuan yang dihadiri Dubes RI Ridwan Hassan tersebut, para pejabat meninjau hubungan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan komersial, serta upaya penguatannya dan peluang investasi yang tersedia di Qatar dan Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, al-Kuwari memuji hubungan erat antara Qatar dan Indonesia "di segala bidang", terutama dalam perdagangan dan investasi. Dia menekankan "keinginan kuat" kedua belah pihak untuk mengembangkan hubungan bilateral antara perusahaan Qatar dan Indonesia untuk membantu mempromosikan pertukaran perdagangan dan manfaat ekonomi. Al-Kuwari mengatakan pertukaran perdagangan antara kedua negara meningkat 2% mencapai QR2.5bn tahun lalu meskipun ada pandemi, "menjadikan Indonesia salah satu mitra dagang penting Qatar."

Dia juga mencatat bahwa pengusaha Qatar sangat menantikan untuk berinvestasi di Indonesia, mengacu pada investasi Qatar yang sukses di Indonesia, seperti Ooredoo, QNB, dan Nebras Power. Al-Kuwari memastikan kesiapan kamar untuk membantu perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Qatar. Dia mengatakan 11 perusahaan Indonesia sudah beroperasi di negara itu dengan mitra Qatar di berbagai bidang, seperti perdagangan, kontraktor, perhotelan, dan jasa.

Menguraikan ekonomi Indonesia, Siregar mengatakan negara Asia Tenggara ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% tahun ini. Dia mengatakan Indonesia cepat pulih dari dampak ekonomi pandemi Covid-19 dengan dibukanya banyak sektor seperti pariwisata. Siregar juga mengundang investor Qatar untuk menjajaki peluang di negaranya dan berinvestasi di pasar Indonesia, terutama di berbagai sektor seperti komunikasi, IT, pariwisata, dan energi.

Pada pertemuan di Jakarta, 30 March 2022 memlalui webminar yang membahas tentang tantangan, pengalaman, dan peluang Investasi Indonesia -- Qatar bertujuan  untuk memperoleh masukan dan pengalaman atas investasi Qatar di Indonesia sebagai bahan perumusan rekomendasi kebijakan.

Webinar menghadirkan delapan nara sumber terkemuka yang ahli di bidang bisnisnya masing-masing, yang dibagi menjadi dua Panel. Panel I, dengan fokus pada tantangan dan Pengalaman perusahaan Qatar dalam menjajaki investasi di Indonesia, disampaikan oleh Haryanto Suganda, CEO QNB Indonesia; Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo Hutchison; Ali Al Ahbabi, CEO Manajemen Investasi Nebras Power; dan Wajih Malki, CEO EBD Paragon. Sementara itu, membahas peluang perusahaan Qatar untuk berinvestasi di Indonesia, Panel II menghadirkan Dr. Audy Joinaldy, Wakil Gubernur Sumbar; Eddy Porwanto, CFO Otoritas Investasi Indonesia (INA); Evy Haryadi, Direktur Perencanaan Perusahaan Perusahaan Listrik Negara (PLN); dan Soeryo Poetranto, Ketua Komite Kamar Dagang Indonesia GCC.

Dari pemaparan narasumber maupun diskusi dalam webinar, baik pihak swasta maupun instansi Pemerintah yang terkait dengan investasi di Indonesia memiliki optimisme terhadap perbaikan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Qatar. Salah satunya didasarkan pada, tidak hanya eratnya hubungan kedua negara yang memiliki kesamaan budaya, juga pada kekayaan sumber daya alam, tenaga kerja serta potensi pasar yang dimiliki Indonesia, sementara Qatar dilengkapi dengan jaringan dan pengalaman dalam investasi global sebagai serta sumber keuangan yang cukup untuk investasi di Indonesia.

Beberapa sektor potensial yang terbuka untuk investasi di Indonesia oleh Qatar adalah energi terbarukan (listrik), perbankan, IT, infrastruktur, dan pariwisata. Sementara itu, tantangan yang paling banyak dihadapi oleh perusahaan bisnis Qatar adalah masalah pajak, kejelasan regulasi dan infrastruktur. Namun tantangan tersebut membuka berbagai peluang bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan kerjasama ekonomi misalnya dalam proyek infrastruktur. Selain itu, sektor bisnis Qatar terus mendukung peningkatan investasi di Indonesia termasuk investasi pada proyek pembangunan Ibukota Indonesia yang baru di Kalimantan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun