Kuliah Kerja Nyata (KKN) memegang peranan penting sebagai salah satu kegiatan wajib yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini terjadwal untuk dilaksanakan dalam rentang waktu yang ditetapkan, yakni mulai tanggal 11 Januari hingga 11 Februari 2024. Sebelum menjalani penerjunan ke lapangan, setiap mahasiswa diharuskan untuk mengikuti serangkaian pembekalan materi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami konteks, tujuan, serta tugas-tugas yang akan diemban selama pelaksanaan KKN. Proses pembekalan ini bertujuan untuk memberikan landasan pengetahuan yang cukup kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan kontribusi dalam mencapai tujuan utama kegiatan KKN.
Gunung Kidul merupakan salah satu lokasi di Yogyakarta yang menjadi tempat untuk lokasi KKN 020 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tepatnya di Dusun Ploso, Kalurahan Dadapayu. Sebelumnya, kondisi lingkungan setempat mendorong perlunya inovasi, terutama karena minimnya rumah yang menerapkan tata kelola limbah cair dengan benar. Dampaknya, air limbah cenderung tergenang di sekitar pekarangan belakang rumah penduduk. Memahami kompleksitas situasi tersebut, mahasiswa tidak hanya melihatnya sebagai tantangan, tetapi juga sebagai panggilan tanggung jawab sosial yang memerlukan respons proaktif.
Respons yang dilakukan yaitu melalui pelaksanaan proyek pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) sederhana. Hal tersebut berusaha memberikan solusi inovatif yang dapat diimplementasikan secara efisien, menciptakan dampak positif terhadap kualitas lingkungan, dan pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Ploso, Kalurahan Dadapayu, Gunung Kidul.
Gambar di atas adalah representasi dari struktur sederhana Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL), yang menggambarkan beberapa tahapan proses yang diperlukan dalam pembuatannya. Langkah pertama yang krusial adalah pemilihan lokasi yang strategis untuk pembangunan SPAL tersebut, yang memerlukan analisis yang teliti terhadap faktor-faktor seperti kondisi tanah, aksesibilitas, dan peraturan lingkungan yang berlaku. Setelah lokasi diputuskan, langkah selanjutnya melibatkan penggalian lubang untuk menempatkan struktur SPAL. Proses ini melibatkan penggunaan peralatan yang sesuai dan memastikan keakuratan dalam penentuan kedalaman dan dimensi lubang. Setelah lubang digali, tahap berikutnya adalah memasukkan bahan-bahan filter yang diperlukan untuk menyaring air limbah. Bahan-bahan ini meliputi kerikil, pasir, arang, dan ijuk, yang dipilih berdasarkan kemampuannya untuk menyaring kotoran dan zat-zat berbahaya dari air limbah. Dengan demikian, proses pembuatan SPAL melibatkan serangkaian langkah yang terorganisir dengan baik untuk memastikan efektivitas dan keandalan sistem dalam mengelola limbah domestik secara efisien dan lingkungan.
Ketua KKN dari kelompok ini Elsha Dwi Pawestri, mengatakan bahwasannya kegiatan ini berbeda dari program kerja KKN sebelumnya serta pembuatan SPAL sederhana ini adalah sebagai langkah awal untuk menuju kesehatan masyarakat yang lebih baik.
"Kegiatan pembuatan SPAL ini diharapkan dapat meningkatkan rasa kesadaran diri pada masyarakat terkait kesehatan lingkungan, dan diharapkan pembuatan SPAL ini dapat mengurangi angka stunting di dusun Ploso". Jawabnya
Pemerintah setempat, kepala dusun, dan juga para warga bersyukur akan hadirnya inovasi dari para mahasiswa KKN terhadap adanya kegiatan pembuatan SPAL sederhana ini. Mereka berharap dari adanya kegiatan dan program kerja ini dapat menjaga tali silaturahmi serta membuat kehidupan yang lebih baik terhadap Dusun Ploso untuk di masa yang akan datang.